Sebenarnya, Yun sempat akan menyelamatkannya pada saat di kediaman Zamora saat itu. Namun, Ji menolaknya dan memintanya pergi. Hingga, tak lama kemudian Stanford datang menangkapnya.
"Ji!" Yun jalan menghampiri Ji. Laki-laki itu mengambil sebuah besi di ujung ruangan. Tepatnya di atas meja kayu. Yun berusaha membuka gembok dari jeruji besi yang mengurung Ji.
"H-hyung ... ke-kenapa k-kau----"
"Diam! Berhenti bicara!" Yun berusaha membuka gembok. Namun, tidak berhasil.
"Pe-pergilah h-hyungnim," ucap Ji dengan lirih.
Yun tidak peduli. Laki-laki itu terus berusaha membuka gembok hingga terbuka. Setelah berhasil, Yun berlari menghampiri Ji yang kesakitan.
"Ji ...." Yun menatap keadaan Ji yang hancur. Netranya berkaca-kaca akan menangis. Bagaimana tidak? Adiknya terluka akibat dirinya tak cepat dalam menolongnya.
"Ini terlalu berbahaya ... u-untukmu, h-hyungnim. Ka-kauh bi-bisahhh---" Ji tak melanjutkan ucapannya ketika Yun memeluk tubuhnya.
"Maafkan aku karena terlambat menolongmu."
Klik dlu hayu
https://www.wattpad.com/1499921559?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Jungnajeoni