chocooereoo

❤Vote me and i'll vote you back❤
          follow me n I'll follow you back too! 
          DM me for feedback
          
          Dia adalah orang paling ikhlas yang pernah kutemui setelah kedua orang tua ku. 
          Dia memberikan kebahagiannya padaku, padahal aku tidak meminta juga tidak benar-benar menginginkannya. 
          Dia juga membiarkan dirinya terluka karena aku. 
          
          Aku melakukan kesalahan besar. 
          Akhirnya aku menginginkan apa yang dia berikan padaku. 
          Akhirnya aku benar-benar memilikinya. 
          Dan aku semakin membuatnya terluka, hingga tak tau caranya meminta maaf. 
          Dia juga tidak mau mendengar permintaan maaf ku. 
          
          Hingga aku bahagia bersama apa yang diberikannya padaku. 
          Tanpa tahu jika dia semakin terluka. 
          Ku harap dia dapat menemukan lagi bahagianya yang lain. 
          Aku tidak mau bersenang-senang di atas luka orang lain. 
          
          Maaf, dan Terimakasih.
          
          https://www.wattpad.com/story/277798634?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chocooereoo&wp_originator=z47eXAUhmKpOWeaF9A41412Fpq2jBs58WgGHjDTEsy1lpmf%2FrAOoge8r66NINagnvXF%2Fr93i3MnZo1%2B%2FLZaWAmHuqqfnUz%2BmYmzLbtMqgxOUmBnXtkR1fHl0hiEU84BD

manggamuda28

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice