Kadang, saya penasaran. Kalau suatu saat orang tua saya tahu tentang apa yang sudah saya lewati seorang diri di usia sebelia itu, apa mereka akan percaya? Kalau suatu saat mereka paham tentang ketakutan yang saya jalani bertahun tahun dari semenjak saya begitu belia, apa mereka juga akan sedih dan merasa bersalah? Kalau suatu saat, kedua orang tua saya tahu perihal trauma dan perasaan tidak berharga yang sudah saya pelihara selama puluhan purnama, apa mereka akan mengerti arti di balik sikap dingin, tertutup, dan kerasku selama ini?
Dari dulu, saya sudah janji sama diri sendiri, saya nggak akan pernah mau cerita semua itu ke orang tua saya tentang perkara lalu yg selalu bikin saya nangis tiap kali mengingatnya. Saya janji sama diri sendiri kalau yg akan tahu rahasia menyakitkan itu cuma saya, Tuhan, dan orang yg akan jadi pendamping saya. Sampai saat itu tiba, saya masih harus bertahan sedikit lagi. Saya masih harus menghabiskan malam-malam dengan tangis sunyi itu lagi sendiri. Sampai saat itu tiba, saya hanya akan melukiskan semua itu secara tersirat dalam cerita-cerita yg ada di sini. Sampai saat itu tiba, saya masih akan sembunyi di antara baris kata, titik dan koma.