Pras ngerasa bersalah dan itu pertanda baik (berarti Pras masih manusia). Rasa bersalah Pras makin menjadi-jadi ketika Pras ketimpa musibah laptop kesayangan Pras yang sudah menemani Pras selama empat tahun lebih akhirnya tutup usia. Dan begitulah, Pras merelakan uang yang pada awalnya mau Pras gunakan untuk membeli beberapa buku novel demi mengganti lepi yang sudah pensiun.
Sejak itu Pras berkubang oleh rasa bersalah yang bikin Pras secara seutuhnya ingin menghilang dari dunia ini. Pras menatap, menatap dan terus berusaha menciptakan beberapa patah kata pada naskah Trailblazer (versi edit), TPoS, melanjutkan mendesain tapi ternyata Pras hanya mengulang satu kalimat yang sama "Aku menghela napas." Dan berakhir ingin meremdam kepala dengan cokelat.
Terima kasih kepada orang-orang baik penuh pengertian yang sudah memberi Pras banyak sekali waktu untuk sembuh(dan masih berusaha hingga saat ini) terima kasih kepada orang-orang tulus yang sudah membombandir dengan pesan penyemangat, menanyakan kabar, mengucapkan hai. Sederhana, tapi itu berarti sekali untuk Pras.
Salam sayang dari lubuk hati terdalam. Dan maaf sudah membuat kalian merasa seakan-akan Pras melupakan kalian.
Jaga kesehatan kalian yaaa!
Pras, Kahn, Karnip, Kahni--semuanya masih disini.