Kang Bunny

Hiiiii kak?? Gimana kabarnya sehat???

hii thor, aku reader baru kamu lohh. terima kasih yaa sudah nerjemahin cerita"nyaa.. 
          KAMU KEREN BANGETTT‼️‼️. 
          aku mau nanya nih, kan aku bacanya lebih sering secara offline ya, soalnya kalo secara online banyak iklan nyaa, tp aku ngevote teruss kok, cm jarang komen aja hehe.. itu tetep masuk ga votenya dicerita yg aku baca secara offline?? 
          btw.. aku lg baca cerita yg km terjemahin, yg direktur kang, kalo mau baca full nya gimana ya thorr hehe.. ceritanya seruu bgtt soalnyaaa
          
          SEMANGATT AUTHORNIMM

Di tengah panasnya alam, di bawah teriknya sengatan mentari, aku mengistirahatkan diri. Duduk bersandar di bawah pohon berdaun merah. Pohon yang ikut membesar seiring kita tumbuh dewasa. Apa kabar sang bidadari? Terakhir kudengar, kau sedang berbahagia atas tercapainya impianmu. Selamat untuk keberhasilanmu. Aku hanya memililiki kaki untuk menapaki bumi, sementara kau memiliki sayap untuk terbang tinggi. Bahagia selalu gadis kecil. Aku merindukanmu.

Thor cara baca the director kang yang kengkap gm dah ? 
          

Wattpad semakin diupgrade semakin ada-ada saja -_-

Lihat mataku. Lihat tatapanku. Ingat tatapan ini di kepalamu. Karena ini adalah satu-satunya tatapanku saat aku melihat duniaku.

Joohyun menatap punggung Seulgi yang perlahan menjauh. Untuk pertama kalinya di sepanjang Seulgi hadir di hidupnya, ada perasaan tidak rela dalam hatinya. Harusnya dia membenci orang itu kan? Harusnya dia bahagia kan? Harusnya ini jadi hari yang paling Joohyun tunggu-tunggu kan? Tapi kenapa pikiran dan hatinya tidak sejalan? Apa karena Seulgi terlihat sangat rapuh sekarang? Mereka sedang berada di tempat yang sangat ramai dan banyak suara. Tapi yang Joohyun lihat adalah Seulgi sendirian dan sangat kesepian. Seperti ada beban berat dipundaknya dan berjuang keras untuk hidupnya. Oh Kang Seulgi, kenapa aku merasa seperti aku tidak akan melihatmu lagi setelah ini?

Aku adalah orang yang suka ketenangan. Dia adalah orang yang sangat berisik. Tidak bisa diam, dan selalu membuat suara aneh. Itu kenapa aku tidak menyukainya. Kupikir, ketika dia pergi, duniaku akan kembali damai. Memang benar, aku merasakan keheningan itu lagi. Karena ternyata, yang dia bawa pergi adalah duniaku. Sementara suara berisiknya, tertinggal di kepalaku. Mengalun indah setiap waktu.

Tingkat tertinggi dalam mencintai bukan mengikhlaskan, tapi berdamai dengan rasa sakit.

Mencintai adalah pekerjaan paling mudah di seluruh alam raya. Tapi kenapa itu sangat melelahkan?