dila110887

ijin promosi kak :))
          
          
          “aakKkkAahhh ahh ah” suara desahan dan gemercik air memenuhi kamar mandi kecil di basement rumah mewah dikawasan pusat kota.
          Tubuhnya menggelinjang merasakan nikmatnya gildo berwarna pink yang bergetar dengan kecepatan tertinggi, memek Vanesa besah tak karuan sebab ulahnya sendiri.
          Masih kurang puas dengan getaran yang ditimbulkan dengan mainan nakalnya. Vanesa tak segan menggesek memeknya dengan jagung yang sudah ia lumuri dengan pelumas.
          “AAAKKKKKKHHHHH MANTAAABBBHHH” 
          Semakin cepat vanesa mengocok jagung itu semakin keras desahannya. “Bajjhhhingaannhhh eenaakkkk baaa…nggeet”
          Untuk melancarkan kegiatan gilanya Vanesa tak ragu memutar video bokep dilayar hp nya. Wajahnya memang polos tapi jiwa binalnya sangat mengalir deras didarahnya.
          Semakin lama Vanesa mengocok jagung itu semakin binal permaiannya. Ia menempelkan gildonya ditembok dan menusuk nusukan memek basahnya sambil meremat payudara besar yang ia banggakan.
          Tak jarang Vanesa melakukan ini dengan membayangkan bossnya, bagaimana tidak pria yang ia panggil pak boss itu memiliki perawakan gagah, tampan, sepertinya juga perkasa.
          “Ahhh sial, andai aku bisa ngewe sama pak booosssh tseeaaahHh aaahhh”
          “pasti kontolnya berurat banget”
          
          
          yuk kepoin kelanjutannya disini https://karyakarsa.com/meimey14

Nagitaatiara

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice