kelinciputih567

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

kiyosooraa

Maaf nyampah diwallnya kak. Aku mau promosi cerita ku, kuy dibaca siapa tahu kecantol:)
          
          Deskripsi:
          
          "Dalvira, saya butuh kepastian!"
          
          "Ha?" Ketika seorang yang berdiri di sampingnya mengatakan itu, Dalvira langsung saja spechless. Itu tadi yang ngomong Theo loh...!! Raja dari planet tampan yang nyasar di Hardirga Corp, dan bertransformasi menjadi bosnya yang sangat menyebalkan.
          
          "Iya, saya itu sangat butuh kepastian dari kamu, Dalvira!" Kan! Jantung Dalvira kok jadi deg-degan gini? 
          
          "Aduh, Pak. Jangan ngomong gitu, dong. Ini masih di area kantor, gak enak kalau ada rekan kerja yang lain dengar." Oke, fix, Dalvira mulai baper. 
          
          "Lah, emang apa salahnya saya menagih hal yang seharusnya saya ketahui?"
          
          Waduh, pipi Dalvira sudah mulai memerah!
          
          "Gak lah, Pak. Masa iya di depan tempat sampah yang bau busuk gini sih?"
          
          Ini mereka di tempat sampah kantor yang bau nya pake banget, lho! Masa iya dia nerima Theo di sini sih?!
          
          Theo mulai mendekat, Dalvira mundur alon-alon dengan jantung yang semakin berdetak kencang. 
          
          Suasana mulai terasa romantis, kalau saja Theo tak membisikkan hal yang sangat jauh dari harapan hatinya yang mulai baper. 
          
          "Saya itu butuh kepastian tentang kenapa kamu mengibhai saya! Jadi, tolong jangan baper di siang bolong yang sangat bau sampah ini, Dalvira Kealarisa!"
          
          Baiklah, Dalvira mulai down. Ingin sekali dirinya menjambak rambut klimis Theo dan dijadikan sapu ijuk di kosannya!
          
          https://www.wattpad.com/story/231162888

PrimadonnaPinky

KegateLan
          Rekomendasi cerita 
          
          Aku tidak menjanjikan apa-apa cuma baca aja dan kamu akan merasakan apa yang namanya jungkir balik perasaan mu 
          
          Part 62 (I'm in Love)
          
          Cuplikan adegan Ali dan Sisy :
          "Maafkan gua...hiks...maafkan gua yang selalu merepotkan lu..hiks."
          
          Ali menggeleng lalu memeluk Sisy. Dia tidak tahan mendengar semua kalimat dari bibir gadisnya. Karena bagaimanapun Ali sudah tahu jawaban dari semua perkataan gadisnya itu.
          
          "Lu gak merepotkan gua Sisy," Ali melepaskan pelukannya lalu dia mengecup puncak kening istrinya itu.
          
          "Tapi gua gak pinter masak."
          
          "Gua gak butuh istri yang pintar masak karena gue koki yang hebat kan?" seakan ingin menghibur Sisy yang sedih Ali menyombongkan dirinya.
          
          "Gua gak bisa berenang."
          
          "Gua masih sanggup ngajarin lu berenang, gak bisapun lu berenang gak masalah bagi gua."
          
          "Gua gak mau di sentuh lu," Sisy semakin gencar ingin membuat Ali melerakannya.
          
          "Gua masih mau nunggu sampe lu mau di sentuh sama gua baby."
          
          
          
          
          
          Bagi siapa saja yg  mau membaca cerita ini boleh klik tulisan biru di ⬇ ini :
          
          https://my.w.tt/OCQttvlKF5
          
          
          
          Dan yang mau baca PBB part 47 [Honeymoon++] juga sudah up
          
          Mau Baper krn ini, baca ya ^^
          
          Yg penasaran baca klik tulisan di bawah ⬇ ini :
          https://my.w.tt/8gbf4X2WI5