LeXailurophile

Ada yang masih inget book "Blue Roses", Tara aka Jongseong dan seme2nya? Author up di platform lain, soon acc nya nyusul

bylaralisa

Hai, Kak! Maaf mengganggu sebentar ya. Aku mau izin untuk memperkenalkan book-ku di sini.
          
          Restless Ties
          
          Di sebuah rumah yang dulu hangat oleh tawa, kini hanya sunyi yang mengendap di sela dindingnya. Daru sang kakak yang terlalu cepat dewasa karena keadaan berusaha tetap tegak meski tubuh dan hatinya perlahan runtuh. Rega sang adik yang penuh amarah dan kehilangan berdiri di tengah gelombang rasa kecewa dan rindu yang tak pernah terucap.
          
          Daru memikul terlalu banyak, terlalu diam.
          Rega menyimpan terlalu dalam, terlalu marah.
          
          Saat tubuh mulai tumbang dan luka tak bisa lagi disembunyikan, mereka harus memilih—
          memperbaiki yang retak,
          atau membiarkannya hancur selamanya.
          
          https://www.wattpad.com/story/392424726?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=bylaralisa

bayawaksawah

Hallo, baby.. izin promosi ya, maaf karena telah mengotori wallmu. Buat yang suka disakiti alias penikmat angst yuk mari merapat
          
          
          Judul : LEVANTER 
          Status :  END
          Blurb :
          
          
          "Aku.. merindukan mereka." Jarek berujar lirih. Nayanika membias kala lecutan aksara menghantarkannya pada riak danau Seealpsee. 15 meter di sebelah Utara, tempat dimana Hainrich mengudarakan layang-layangnya yang beberapa waktu lalu ia tancapkan di sela-sela bebatuan.
          
          Hainrich tak sempat menyahut. Vokalnya tersendat bersama denging signal darurat dari Pulse Censor di atas smart watch Jarek. Mulut adiknya itu terbuka lebar, kedua lengannya meremat kencang coat hitam Hainrich dengan dada membusung. Sementara si sulung masih terpana, tak mampu bereaksi dalam hentakan berikutnya saat sepasang lengan menyingkirkan coat yang membungkus Jarek.
          
          
          "Kami terlahir bersama, kenapa Jarek harus mati sendirian?"
          
          Levanter, sebutan bagi angin musim yang bertiup dari perairan Mediterania. Jika dalam bahasa Polandia Levanter (levante; lewant) berarti melepaskan, sebagaimana layangan Hainrich yang putus dan jatuh terbawa arus... maka Jan telah membuat telapak tangannya sendiri terluka karena terus menahan benangnya.
          
          
          Link :
          https://www.wattpad.com/story/349676731?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=bayawaksawah&wp_originator=hvA%2BH3X1fkO5XGsDxYaR64npyvn6WkzQSPGkrIygO0GiNIBTGJvaPEFHrrcB4ICHPdQnv%2Bau8aebzSeP8gae7SupS9KV4RezUvEK57FTA1z7vuhjC9BaQsXe167mh5T7