Lianghua01

Gemerisik suara hujan, memecah kesunyian malam yang pekat. Tampak ramai tapi sebenarnya sangat dingin dan kering. Desah nafas seirama dengan detak jantung, setiap tarikan nafas ada rasa sakit yang tersamarkan oleh perasaan mati rasa yang menjalar di setiap otot dan saraf. Perasaan tak nyaman bagaikan gunung membebani hati yang rapu tapi kuat, ratai kesepian mengikat jiwa. Membatasi dan membelenggu jiwa, siapakah yang harus di salahkan atas penderitaan psikis yang tak berujung ini?. Ketidakberdayaan seperti tetes demi tetes hujan yang jatuh mengikis kerasnya batu. Tidak ada yang ingin seperti ini, tidak ada yang mau diperlakukan tidak adil. Sayangnya, manusia di ciptakan penuh kekurangan. 

Lianghua01

Gemerisik suara hujan, memecah kesunyian malam yang pekat. Tampak ramai tapi sebenarnya sangat dingin dan kering. Desah nafas seirama dengan detak jantung, setiap tarikan nafas ada rasa sakit yang tersamarkan oleh perasaan mati rasa yang menjalar di setiap otot dan saraf. Perasaan tak nyaman bagaikan gunung membebani hati yang rapu tapi kuat, ratai kesepian mengikat jiwa. Membatasi dan membelenggu jiwa, siapakah yang harus di salahkan atas penderitaan psikis yang tak berujung ini?. Ketidakberdayaan seperti tetes demi tetes hujan yang jatuh mengikis kerasnya batu. Tidak ada yang ingin seperti ini, tidak ada yang mau diperlakukan tidak adil. Sayangnya, manusia di ciptakan penuh kekurangan. 

Lianghua01

Aku suka banget denger kisah hidup orang lain, cuma aku malesnya tuh itu bikin energiku habis. Aku jadinya males dengerin curhatan orang karena gak ada manfaat lebih dari sekedar rasa senang. Kalau di bayar, mungkin mau" Aja sih ^⁠_⁠^

Lianghua01

Bagian tersulit saat aku menulis bukanlah merangkai serangkaian kata menjadi satu kalimat dan paragraf. Yang tersulit adalah melepaskan diri dari emosi sang protagonis, saat aku menulis. Aku akan melebur jadi satu menjadi sang protagonis, saat emosi sang protagonis terlalu kuat. Butuh waktu setengah minggu untuk melepaskan diri. 
          
          Ini sama seperti seorang aktor yang terpengaruh oleh emosi peran yang ia mainkan. 

Lianghua01

Ini lucu banget sih, jenis lelucon yg bikin tertawa terbahak-bahak. Aku udah melihat banyak hal di dunia, tipuan klise kayak gitu gak bikin aku tergoda. Aku sekarang mengerti gimana perasaan orang tuaku, saat aku menipu mereka dengan kebohongan kekanak-kanakan. Bikin jengkel tapi juga bikin ketawa, gimana ini sangat lucu dan menggemaskan. Untungnya, aku cukup toleran dan tenang, bisa nahan keinginan untuk tertawa dan mengejek. 

Lianghua01

Tak banyak yg mampu mengatasi arogansi dalam diriku, juga sedikit yang menandingi sisi dominan ku. Tak mungkin bagi diriku, menundukkan kepala pada orang yg lebih rendah dariku bahkan tak sebanding dengan masa laluku. Yg terpenting bagiku adalah menjaga harga diri. 

Lianghua01

Aku sebenarnya bingung, kenapa orang-orang bisa menemukan pasangan mereka, sedangkan aku malah kayak terpisah ke sudut dunia. Menonton kisah romantis yang manis itu hingga gigiku rasanya sakit!!!. 
          
          Katakan padaku, sebenarnya sembunyi di mana pasangan sejatiku?. 

Lianghua01

@ cntnt_juliana  terimakasih sayangku ^⁠_⁠^
Reply

cntnt_juliana

@Lianghua01 aduh iyah maap ya aku kangen sama tulisan kamu tpi aku dah bosen baca chapter yang itu ii terus, walaupun lama up aku tetp setia menunggu thor 
Reply

Lianghua01

@ cntnt_juliana  jangan marah dong, aku juga mau up. Tapi gimna?, gk punya ide. Gak ada yg bisa di ajak ngobrol dan bertukar referensi
Reply

Lianghua01

Aku memahami kebaikan dan keburukan seseorang, tak masalah seberapa buruk seseorang. Aku tak akan menghakimi kekurangannya, tapi apakah aku bisa begitu toleran terhadap pasanganku sendiri?. Belum tentu juga, menjadi teman dan menjadi pasangan merupakan dua hal berbeda bagiku. Aku bisa menoleransi semua kebusukan manusia sebagai seorang teman, tapi belum tentu aku mampu menoleransi keburukan seseorang jika itu pasanganku. Kecuali jika aku benar-benar yakin dan mampu untuk meng-handle semua kekurangan dan keburukan pasanganku. 

Lianghua01

Baru sadar ternyata mantan terakhir ku secantik itu, sayangnya kita gak di takdirkan. Sebenarnya kita cocok tapi aku gak berada di posisi yg bisa menoleransi kekurangan dia, Kekurangan ku juga gak memungkinkan untuk kita berhubungan dengan dewasa. Doaku, semoga dia hidup dengan aman dan bahagia.