Saya patah hati. Sangat amat dalam. Orang yang saya sukai selama 11 tahun belakangan ini menikah dengan orang lain.
Saya memang orangnya gitu, suka tapi gak mau mengungkapkan.
Saya sebenarnya sadar diri, dengan teramat sangat. Saya dan dia begitu berbeda. Saya juga dengan sepenuh logika menyadari bahwa kami tidak bisa bersatu. Tapi hati kecil saya ngeyel, jadi saya tetap mencintai dia dalam diam.
Sakit banget, sampai menangis saja tidak bisa. Begitu tahu dia akhirnya menikah dengan pilihannya, saya kaget sampai bergetar. Padahal selama ini dia gak terlihat dekat dengan siapa-siapa. Saya memang hanya mengamati dari jauh, tapi sakitnya dekat sekali sampai di ulu hati.
Saya jadi sadar bahwa pepatah orang jawa yaitu "Witing tresno jalaran soko kulino" itu benar adanya. Ya, dia menikah dengan rekan kerjanya yang tiap hari bertemu. Sementara saya berada jauh di tempat yang dia mungkin tidak tahu.
Saya sakit sekali, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Saya tidak yakin kalau nanti saya bisa jatuh cinta lagi seperti saat saya jatuh cinta dengan dia. Saya merasa seperti separuh hati saya sudah habis untuk mencintai dia. Sementara yang tersisa mungkin tidak bisa berfungsi dengan baik karena luka ini.
Dia hidup dalam imajinasi saya, dalam hati dan jiwa saya. Jika suatu saat nanti kami bisa bertemu kembali, saya harap saya sudah lupa tentang rasa cinta ini. Bagaimanapun, dia sudah tidak bisa saya miliki.
Selamat tinggal cinta pertama, terima kasih sudah hadir dalam hidup saya.