Maaf aku belum bisa mengungkapkan rasa menyesakkan ini padamu.
Belum bisa jujur padamu tentang apa yang kurasakan, sebab aku pun masih mendalaminya.
Aku perlu mengendalikan semua perasaan negative ini, agar aku bisa menatapmu dan menceritakan isi hatiku.
Sayang, aku benci keadaan ini. Sungguh aku benci.
Hanya berbatang-batang rokok kembali menjadi kawanku merapikan setiap pikiran dan perasaan yang kusut ini.
Bukannya aku tak ingin berkawan manusia, atau bahkan cintamu.
Tapi ini hal sederhana yang perlu kuselesaikan dengan diriku sendiri.
Sebab sudah kau bilang kalau kau mencintaiku, dan hanya aku.
Seharusnya aku tak perlu khawatir bukan?
Namun nyatanya terlalu banyak skenario yang muncul di benakku.
Menyergapku dengan berbagai perdebatannya sendiri.
Seharusnya mendorongmu untuk pergi dan melepaskanmu adalah suatu kepatutan menilai kondisi kita.
Tapi itu semua menjadi tidak patut kala hati turut bermain.
Mendebat setiap rasionalitas terakhirku.
Izinkan aku untuk lebih lama berdiam dengan perasaanku, agar kupahami setiap kata yang dapat kurangkai untuk membuatmu paham.
Surabaya, 6 Maret 2023