stnrmh

-The wound is me!
          
          ****
          "Apa ini alasan lo selalu meminta gue pergi? Dan alasan lo menjauhi gue?"
          
          "Gue kecewa sama lo, Wi,"
          
          "Gue menyesal telah mengenal lo,"
          
          "Gue juga menyesal telah menjatuhkan hati gue ke lo,"
          
          "Gue menyesal pernah berbuat baik sama lo,"
          
          "Dan gue menyesali semua itu,"
          
          "Dan Gue benci lo. GUE BENCI LO, DEWII!!! LO DENGER ITU, KAN?!"
          
          
          
          "Mama ngga akan pernah tau, gimana rasanya ngga pernah diperlakukan dengan adil. Mama ngga pernah tau gimana rasanya hidup tanpa adanya kebebasan, selalu di atur dan penuh dengan penentangan. Mama juga ngga akan pernah tau gimana terlukanya aku menjalani hari-hari yang begitu berat. Mama ngga akan pernah tau gimana rasanya jadi aku!"
          
          "Papa. Aku ngga tau kenapa, setiap aku marah. Papa hanya akan selalu memberikan aku uang, uang, dan uang yang begitu banyak. Pa, Bukan uang yang selalu aku butuhkan, tapi waktu, kasih sayang dan perhatian dari papa."
          
          "Aku juga mau punya papa seperti temanku yang lainnya. Menjadikan papanya seorang malaikat, yang selalu membela dan melindungi putrinya. Seorang papa yang ngga pernah mau putrinya terluka sedikitpun. Bukan seorang papa yang hanya bisa menonton dan pasrah melihat putrinya terluka."
          
          https://www.wattpad.com/story/220862813

Rerere11111222

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice