"Kamu familier dengan foto 'The Vulture and the Little Girl' gak?
Foto ini jadi ikon, diabadikan oleh fotografer bernama Kevin Carter di Sudan, 1993, saat puncak isu kelaparan.
Gambar ini menggugah simpati dunia karena mengabadikan foto anak kecil yang kurus, lemah, terkulai di tanah, di belakang anak itu ada burung pemakan bangkai/vulture, tampak diam, sabar menanti.
Karena foto ini, Carter memenangkan Pulitzer, namun juga dia diserang kritik sengit dunia, dia dianggap tidak bermoral karena memotret penderitaan tanpa menolong maksimal, banyak yang mengecamnya, dan mengklaim dia mengeksploitasi bencana kelaparan Sudan untuk keuntungan pribadi dan citra.
Tak lama setelah itu, Carter mengakhiri hidupnya. Di suratnya, dia mengungkapkan permintaan maaf, serta trauma mendalam atas rasa bersalah, dan kesakitan anak-anak yang dia saksikan.
Kisah ini bukan tragedi 'hitam-putih', ini juga menunjukkan tekanan luar biasa dari seorang photographer, bahwa di balik karya ikonik tetap ada manusia penuh dilema, dan yang utama, bagaimana orang-orang gampang menghakimi hanya dengan melihat satu foto, mengabaikan realita kompleks di baliknya.
Mereka menjuluki Carter 'Burung vulture lainnya'. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang hanya berkomentar, menilai, dan menghakimi tanpa bertindak sambil duduk nyaman di rumah?
Pada akhirnya, harus diakui karya Carter terbukti membawa sumbangan besar untuk Sudan, serta membangkitkan kesadaran global.
Ini metafora sempurna untuk era digital saat ini, bahwa apa yang kita lihat tiap hari, satu foto, potongan video, komentar² singkat, tak harus membuat kita gampang menyimpulkan karakter, etika, dan niat seseorang."
Maaf jika ada kesalahan informasi.