me.natni

cemas datang berbisik
          ingatan mengabur
          rindu terpaku dalam sepatu tua
          
          tak tahu ke mana angan menuju
          
          ada dendang masa kanak
          mengusir kecemasan
          doa sebelum tidur
          
          akankah esok akan datang pagi 
          membawa salam
          dari nama yang terabaikan?
          
          semua sudah dimaafkan
          
          karena kita pernah bahagia
          
          (suasana : Leon Agusta, 2010)
          

kedip mata buram kami mengeja-eja di laman pencarian. emak mengelus ringkihku, lalu beranjak ke kamar. "jangan panik. nanti salah ketik".
          
          kuketik ulang pencarian. cacahan itu terpampang. kubiarkan berkunang-kunang hingga layar gawai menghitam. kuusap wajah. basah. emak harus tahu.
          
          segera kuketuk pintu kamar. emak dalam rukuhnya hanya menoleh, "hayok".
          kamar sepi. sepihak suara kami dikunci dalam jantung berbadai. andai saja dentum-dentum ini bisa memecah langit-langit. membelah langit. 
          setelah sepemasakan nasi, tipis bibir emak mendecap tepi bunyi, "jangan menghilangkan bilangan, angka-angka penjaga tetap terjaga".
          
          ketukan isak ini terus ketik-ketik namamu di setiap ruasnya jari. melarut. melaut. ke laut. di laut.
          
          andai tegap sepertimu 
          ; berjaga 
          
          april 2021