"Justru kita harusnya bersyukur, bisa belajar ilmu yang kita minati atau butuhkan saja. Beda dengan orang-orang yang sekolah formal, harus pandai dalam seluruh mata pelajaran. Misalnya gue nih. Tertarik sama ilmu pengetahuan alam dan teknologi, yaudah gue belajar itu doang. Nggak perlu repot-repot belajar sejarah yang hapalannya bikin puyeng."
"Bagiku semua ilmu itu bermanfaat, Dipta... Termasuk ilmu sejarah. Contohnya kita bisa belajar dari sejarah penjajahan Jepang. Dulu waktu indonesia dijajah Belanda, Jepang datang bak pahlawan. Sampai dianggap saudara. Tapi ternyata Jepang punya niat buruk di balik kebaikannya. Dari kasus ini, kita bisa belajar untuk lebih hati-hati. Kadang orang-orang yang terlalu baik, justru punya maksud tertentu di balik sikap manisnya."
"Ah, lo kedengarannya kayak cewek yang keseringan di-PHP."
"Sembarangan! Gue bukan cewek yang mudah dirayu tahu."
"Hahaha... Udah, dih... Santai aja." Seandainya tidak tertutup jilbab, Dipta ingin sekali mengacak-acak rambut Hanna, gemas. Tiba-tiba dia merasa seperti mendapatkan sesosok adik baru. "Tapi Hanna, manusia nggak ada yang sempurna. Beberapa orang memiliki batas kemampuan. Beberapa lainnya memiliki keahlian yang berbeda-beda. Nggak bisa semua orang kita paksa untuk pandai dalam seluruh mata pelajaran. Jadi kan lebih baik fokus pada kemampuan dan minat, dari pada membuang-buang energi dan membaginya dengan seabrek mata pelajaran yang entah kapan akan dibutuhkan."
_________
Belum ngedit, apalagi posting, tapi udah semangat aja bikin editan foto cuplikannya
Jangan lupa vote dan komentar https://www.kwikku.com/novel/read/hanari