rinaireda

Hai Kak salam kenal! Maaf ya mengotori lapak, kalau gak suka boleh dihapus hihi. Barang kali Kakak minat baca ceritaku hehe.
          Kisah kehidupan tiga orang pemuda dengan sifat yang berbeda-beda. Surya, cowo petakilan dan manja. Ardhian, cool boy irit sekali kalau bicara. Nirwan, cowok ganteng tukang baperin cewek. Mereka dikeluarkan dari sekolah dengan kasus yang sama. Lalu mereka dipertemukan kembali di sebuah pondok pesantren. Merasakan pahit dan manisnya kehidupan di pesantren. Tiga makhluk aneh, abstrak, tidak jelas, tetapi memiliki cita-cita untuk sukses. Apakah mereka bisa meraih kesuksesan tersebut? Mereka yakin seburuk-buruknya manusia jika ia ingin berusaha ia akan mendapatkan kesuksesan yang akan dicapainya... 
          
          Motto dari ketiga makhluk koplak ini adalah... 
          
          S= Saya
          A=Anak
          N=Nakal
          T=Tapi
          R=Rajin
          I=Ibadah
          
          https://www.wattpad.com/story/349724767?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=rinaireda&wp_originator=OL%2BfGO7opFL2DLO%2BIpoqWYva8%2Bjb1bsdfl0S7v%2FUHikA%2F6NapsTkxy4FKR8jbzoxm8IDkU6yIxz1a6ZFhtSw53PpWUdAtUimFiCMjzYMnNutRJJjS1RbqvxfI8qin3kcvbdbbxh   

elmaelma755

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice