lazy writer

I dropped Kamila. I can't make it through (too much cringe)

Kamila bagian 9 sudah dipublikasikan. Banyak typo mohon maklum. Saya malas mengedit.
          
          Btw saya baru masuk ke semester genap kuliah. Kemarin pas liburan kenapa ga rajin up? Malas. Kenapa sekarang malah rajin? Pseudo-procrastination. Saya bermalas-malasan dengan cara mengerjakan hal lain yang dianggap bermanfaat. Yah, selamat membaca.

Kamila bagian 8 sudah dipublikasikan. Akhirnya tagar #dunialain bukan hanya sekedar pajangan.
          
          Update author: Enggak semakin rajin menulis. Well, idenya sudah lama dalat. Tinggal semangatnya. See you soon. Cheers.

Kamila bagian 7 selesai. Kupikir aku akan rajin menulis lagi. Tapi entahlah.

Setelah beratus ribu miliar tahun, akhirnya kamila up chapter 6

Chapter 5 kamila sudah updated! Sudah, saatnya tidur.

Kamila chapter 3 sudah dipublish. Astaga, aku keracunan menulis lagi. Fokus kuliah woi.

Aku up cerita baru. Udah sih itu aja.

Hebatnya sebuah cerita, adalah ketika kau bisa masuk ke dalam cerita tersebut, mengamati perjuangan setiap karakter dengan hati tulus. Ketika aku sudah masuk, memposisikan diriku di antara para karakter itu, seperti mengamati punggung seseorang yang terus melangkah maju sedang dirimu hanya berdiri di belakang melihat senyum bahagia mereka ketika akhirnya mereka mencapai impian atau tujuan akhir mereka, padahal mereka bukanlah siapa-siapa melainkan sebuah karakter yang diciptakan oleh seseorang di luar sana. Tapi kenapa kau bangga? Kenapa kau merasa bahagia atas seseorang yang bahkan tak ada di dunia? Bagaimana kau merasa senang ketika seseorang yang bukan siapa-siapa mencapai tujuan mereka? Bukankah itu hebat, bagaimana sebuah cerita bisa melakukan itu?

Part 34 up. Dah, bye. Gue mau kuliah