Dikala pintu yang terkunci rapat,
dikunci seutuhnya,
bahkan angin tidak dapat membukanya,
ribut taufan melanda pintu masih terkunci seutuhnya,.
Namun jiwa manusia,
hati manusia,
seumpama selembut sutera,
tiada siapa dapat mengagaknya,
tiada siapa dapat meneka.
Luaran yang dipancarkan,
luaran yang dipamerkan,
luaran yang nampak gagah,
luaran dengan senyuman yang manis,
Namun......
di dalam tiada siapa dapat melihat,
di dalam yang penuh dengan duri,
di dalam yang penuh dengan luka berdarah.
Tangan yang minta digapai,
tiada siapa sanggup menghulurkannya,
tangan yang ingin digenggam erat,
tiada siapa yang sudi mengenggamnya.
Pada akhirnya,
kita kembali dengan diri kita,
kita kembali dengan iman,
kekuatan melalui doa seorang insan yang lemah,
dikala kita merasakan tiada siapa sudi menghulurkan tangan ingatlah kita ada Tuhan untuk berbicara.
salam sayang...
MsTheressa