Aku tersesat dalam mimpi yang panjang. Aku sendiri, berada di tempat asing. Semua yang kulihat abu². Pohon tinggi menjulang dengan daun² lebar, menghalangi sinar matahari menyentuhku. Tanah yang kuinjak penuh dengan dedaunan. Suara² entah datang dari mana seolah berputar mengelilingiku, menenggelamkanku dalam ketakutanku.
Hingga... Satu cahaya menarik perhatianku. Kilaunya lembut menenangkan, mengundangku untuk datang menghampirinya. Kulangkahkan kakiku perlahan menujunya. Satu... Dua... Tiga... Tak terhitung berapa langkah yang kulalui untuk mendekat pada cahaya itu. Kulihat sosok bertubuh tinggi di hadapanku merentangkan tangan, menyambut sebuah pelukan. Kujatuhkan tubuhku padanya, kusembunyikan wajahku di dadanya, menangis di sana. Air mataku cukup membuatnya tahu aku mengadu tentang segala yang menjadi resahku.
Lalu kudengar ia berkata, "Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja, kamu pasti bisa."
Aahhh... Suaranya lembut menenangkan. Sungguh aku ingin menyimpan suara itu hanya untukku seorang. Kuberanikan diri mengangkat kepalaku, menatap sosok itu. Kamu tau? Sosok itu
Adalah kamu, 22
