nnurdiana182

haloo kak izin promosi cerita aku yaa,jangan lupa vomen kalau mampir
          terimakasih
          Maaf pake akun kedua, akun pertama lagi kena limit
          
          Kalian suka kisah percintaan bertema religi? 
          boleh banget mampir ke link cerita ku yang baru di buat ini, cerita dengan judul teratai merah
          
          https://www.wattpad.com/story/393371371?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=DNana12
          
          Atau lebih suka kisah tentang percintaan namun terhalang oleh keyakinan?
          kalian boleh mampir ke link yang ini yaa, cerita dengan judul langit pemisah
          Di cerita ini terdapat beberapa kata-kata yang mungkin akan relate dengan pembaca, ada juga puisi yang merupakan inspirasi dari cerita ini
          
          https://www.wattpad.com/story/389084991?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=DNana12

penahijrah1981

Assalaamu'alaikum,
          
          Dear Kak Nabila, terima kasih telah membaca & Votes di cerita "Menaklukkan Mount Everest." ❤
          
          Happy reading, wasallam.
          (Nadia)

Nabila2137

@ penahijrah1981  aamiin terimakasih doanya ummi
Reply

penahijrah1981

@ Nabila2137  Terima kasih telah berkenan Follow dan semangatnya. Semoga cerita Ummi bisa menghibur & membuat hati bahagia. ❤
            
            Sehat selalu untuk Kakak dan keluarga. ❤
Reply

Nabila2137

Semangat terus ya ka buat cerita nya 
Reply

Everlasting99

supisupi176

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice