NadiTanpaNama

Ya Allah.. 
          	Mimpi tentangnya masih terasa begitu nyata. Terasa begitu menggetarkan jiwa. Tak tersentuh, tapi lembut menusuk di dada. 
          	Rabbi.. 
          	Di mimpi itu, dia menatapku dalam, jauh ke sanubari.
          	Ada debar yang tak bisa ku maknai, 
          	Ada dekapan lembut menjalari nadi. Akankah ini hanya tetap sebuah mimpi?
          	Ya Tuhan.. 
          	Di pagi berantah, masih terasa senyum itu menyimpul untukku. Aku bahkan tak lupa pancaran matanya yang merona. Setiap kelembutan yang tak mampu ku sentuh, setiap detiknya pula ambisiku merapuh. 
          	Karena aku tau, ini hanya di mimpi. Ya , di mimpiku malam itu. 
          	Wahai Rabb-ku,
          	Aku tak ingin terus bermimpi, nyata-kanlah kisah ini untukku.

NadiTanpaNama

Ya Allah.. 
          Mimpi tentangnya masih terasa begitu nyata. Terasa begitu menggetarkan jiwa. Tak tersentuh, tapi lembut menusuk di dada. 
          Rabbi.. 
          Di mimpi itu, dia menatapku dalam, jauh ke sanubari.
          Ada debar yang tak bisa ku maknai, 
          Ada dekapan lembut menjalari nadi. Akankah ini hanya tetap sebuah mimpi?
          Ya Tuhan.. 
          Di pagi berantah, masih terasa senyum itu menyimpul untukku. Aku bahkan tak lupa pancaran matanya yang merona. Setiap kelembutan yang tak mampu ku sentuh, setiap detiknya pula ambisiku merapuh. 
          Karena aku tau, ini hanya di mimpi. Ya , di mimpiku malam itu. 
          Wahai Rabb-ku,
          Aku tak ingin terus bermimpi, nyata-kanlah kisah ini untukku.