RANTAI DI BALIK MAHKOTA
Harry Potter, Omega yang sejak kecil hanya mengenal penderitaan di bawah tangan House Potter, diseret ke dalam pernikahan politik dengan Viktor Krum, Alpha pewaris House Krum. Awalnya, pernikahan ini hanyalah hutang darah, sebuah ikatan tanpa pilihan. Harry dipandang sebagai tumbal—Omega kecil yang dipasangkan dengan kekuatan besar untuk meredam konflik antar-keluarga bangsawan.
Namun, pernikahan itu segera menjadi penjara. Harry bukan hanya terikat pada dinding-dinding kastel yang dingin, tetapi juga pada tangan Viktor yang keras, dingin, sekaligus penuh dominasi. Di balik dinding batu House Krum, Harry menanggung luka tubuh dan luka jiwa, sementara dunia luar hanya melihat simbol politik yang “aman”.
Perjalanan Harry bukan sekadar tentang bertahan hidup—tetapi tentang menemukan arti dari kepemilikan, cinta, dan pilihan. Viktor, sang Alpha yang keras, perlahan dihadapkan pada kebenaran: ikatan mereka bukan hanya politik, tetapi keterhubungan yang lebih dalam. Dari tangisan diam di lorong-lorong kastel hingga pengakuan terakhir di kamar pribadi, cinta mereka terjalin dalam bentuk yang jauh dari lembut—namun justru itulah yang menyelamatkan Harry dari kehancuran.
Pada akhirnya, dunia tunduk pada House Krum, tetapi Harry menemukan sesuatu yang lebih penting: ia memilih sendiri sangkar emas itu, dan di sanalah ia menyebut Viktor bukan hanya sebagai “Alpha”, tapi sebagai rumah.