dianhauraaa

Assalamualaikum, Kak. Salam kenal, kak. Maaf, jika ada waktu luang, bolehlah baca cerita saya berjudul "Syahadat di Langit Seoul", barangkali merasa nyaman. Teriimakasih
          
          Blurb:
          
          Berawal dari salah direct message Instagram, Haura Anwar menjadi mengenal Park Hyun Jae, seorang Presdir muda dari salah satu brand kosmetik dan softdrink di Korsel. Dan saat awal musim semi, Haura Anwar yang berasal dari Cilacap berlibur ke Seoul dengan menginap di rumah pamannya, menjadikannya dapat bertemu secara langsung dengan Park Hyun Jae. 
          
          Park Hyun Jae, ia adalah seorang agnostik yang menilai segala sesuatu berkenaan dengan Tuhan tak mungkin bisa dipahami, maka tak perlu dipikirkan. Namun, perlahan, setelah lebih mengenal Haura Anwar, ia menjadi berpikir ulang, jika sungguhkah demikian yang harus dipahamkan?
          
          
          https://www.wattpad.com/story/250956649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chanyeolphile&wp_originator=Kz2t6evGC79CDSOKVqzeFE5YHLuo%2BAshlc6vAkibTG00v0Ea0cq8JSNf%2BHAcxfNMRGVWp9aHyVHt56sem%2F23vQBWik2TL6wqySNBZrwJo2wXrVqhLP1%2B9XEKo%2F4hO%2BRV
          

aisyahtasmin

Ayo baca cerita aku! Ceritanya ttg seorang Dindra
          
          Nih sinopsisnya:
          
          -Apa memperjuangkan lo, harus sesakit ini ya?-
          
          -Dindra Maharani Magaretha-
          
          -Cepat bangun, biar aku ceritakan. Bagaimana caranya membuktikan sebuah kesetiaan-
          
          -Irfan Pratama-
          
          
          "Hai". Sapa Dindra ramah.
          
          Irfan menoleh "Mau ngapain?". Ucap Irfan datar.
          
          "Gue boleh duduk gak?". Tanya Dindra sopan.
          
          Irfan mengangguk kecil "Makanan yang gue kasih, udah dimakan gak kak?". Tanya Dindra penasaran.
          
          "Udah gue makan". Sahut Irfan, tapi matanya masih fokus dengan handphonennya tanpa memperdulikan Dindra.
          
          Lo bener-bener berubah.
          
          Dindra menghembuskan nafasnya kasar, tersenyum tulus.
          
          "Kalau gue ada salah, gue minta maaf ya". Ucap Dindra tulus, ia melembutkan suaranya dan tersenyum ramah pada Dindra.
          
          "Iya".
          
          Dindra menoleh kebelakang "Sambar aja terus ikan Lele itu Rick". Gumam Dindra cekikkan. Irfan melihat Dindra yang cekikkan hanya menatap tidak suka.
          
          "Dia sekarang mulai gila". Gumam Irfan tersenyum kecut.
          
          "Oh iya Fan, nanti anterin gue ya? Pak Suwardi gak bisa jemput soalnya". Ucap Dindra berbohong, padahal Pak Suwardi tak mengatakan apa-apa.
          
          "Gak". Tolak Irfan. Dindra menghela nafasnya kasar, rasanya ditolak mentah-mentah itu sangat menyakitkan apalagi yang menolaknya adalah orang yang ia cintai.
          
          "Hmmm ayolah Fan". Ajak Dindra l agi, menggoyang-goyangkan lengan Irfan.
          
          "Gue bilang enggak ya enggak Magaretha!". Bentak Irfan, Dindra terkesiap semua penghuni kantin memandang mereka penasaran.
          
          Irfan berdiri dan meninggalkan Dindra.
          
          "Lo benar-benar berubah Fan". Gumam Dindra menunduk
          
          kalau mau bacanya tinggal klik aja
          https://my.w.tt/H8fYsmL7fN