HeloBlue

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
          
          Kisah ini bercerita tentang bagaimana sebuah perasaan berperang dengan masa lalu. Sebenarnya ia bisa lari dengan itu semua, tapi apa yang terjadi jika sebuah kepercayaan malah membuat ia terikat erat dengan masa lalu itu.
          
          Ini baru awal dari segalanya. Awal yang membuat ia bertemu dengan pilihan Allah. tapi apa yang terjadi jika pilihan itu diserang dengan panah kesakitan sehingga bola mata cokelat itu terus mengeluarkan cairan bening. Ia terus melempar panah yang beracun agar hati suci itu menjadi rapuh. Ia bukan benci, tapi masa lalu yang sangat sulit membuat ia terus menyakiti hati yang tidak bersalah. 
          
          Seandainya hati yang suci itu pergi, apa ia akan membiarkan atau menarik kembali? 
          
          Nahh untuk kelanjutannyaa yuukk kita ke lapak FaNa, kisah yang membuat hati kita nano-nano hehehe. 
          
          Salam kenal sebelumnya buat kamu, yang mau menjadi saudara khayalan saya. 
          
          Klik tautan di bawah untuk menetap <3
          https://my.w.tt/uf4IR0ANFX
          
          Syukron, 
          
          Wassalamualikum Warahmatullahi Wabaraktuh

12EmilyYumi

Hai salam kenal ya? Kapan ada waktu mampir dong ke lapakku, aku ada cerita baru lho, "Menunggumu" sapa tau bisa menghibur.
          
          https://my.w.tt/L3DXoIBl5Y

12EmilyYumi

Eh iya tak apa, itu judulnya juga udah aku ubah jadi "Dia tak pernah ingkar". ......message ini udah lama...hehehe...mampir ya sapa tau bisa menghibur ...trims :)
Reply

NaylulKarimah

Sory kak,gak fokus tadi bacanya
Reply

NaylulKarimah

@ 12EmilyYumi  apa kak judul nya
Reply

akhwatul_iffah

Assalamu'alaikum
          Syukron udah Follow 
          Lanjut yuk baca cerita saya
          Cerita spiritual yg in syaa Allah bisa menambah ilmu dg mmbacanya.
          Semoga suka dan bermanfaat ya.
          D tunggu vote dan komentar selanjutnya..
          Masih belajar nulis cerita nih.
          Butuh masukan 
          Syukron .
          
          .