@Dheaayuanggraini Hmm ... Sebetulnya karena nggak update itu karena aku yg pindah fandom. Jujur aja, balik ke fandom lama itu susah karena aku sendiri udh terlanjur muaq dengan arc gurla'tan. Padahal pas pembukaan (isu 22-23) masih oke-oke aja. Tapi hancur karena character development nya.
Pas aku bikin About Boboiboy pun, sebenarnya aku lagi seru-serunya sama lore genshin, tapi aku paksakan. Karena beberapa aspek masih sama, jadi nggak terlalu boring.
Malah kerasa kalau arc gurla'tan cuman jadi penambah isu doang. Aku lebih suka arc baraju secara intrik politik nya. Kalau gurla'tan terlalu ... entahlah. Padahal Kira'na berbuat sejauh itu. Tapi semua orang terlalu murah hati sampe memaafkan Kira'na.
Bahkan rame-rame juga warga TikTok berbelas kasihan ke Kira'na. Aku malah jadi kasian sama Kak Arie yg bikin komiknya. Plot nya termasuk bagus, tapi hancur karena karakternya. Terlalu putih. Padahal lebih baik jika memasukkan unsur abu-abu disini.
Aku masih baca komiknya pun cuman gegara ada Rimba. Yah, walau kadang masih nyinyir sama perjalanan plot yg udah dibangun semegah itu jadi hancur.
Kayaknya lebih baik si Kira ini menjadi Villain seperti Raphael (Aegis Orta). Dia menjadi Villain karena ingin menghapus kematian. Ia muak dengan manusia" rapuh yg begitu naifnya sampai terkadang kematian itu karena mereka sendiri, seperti perang dll. (fyi, Raphael ini Grim Reaper). Tapi karena itu bisa bikin 3 dunia hancur. Agares pun jadi badut gegara Raphael. Padahal si Rapha yg bikin Haniel kena eksekusi. Yah, kurleb seperti memainkan orang.
Lebih baik alasan Kira'na menjadi Villain itu bukan karena kematian bapaknya. Tapi alasan yg lebih abu-abu dan tidak menunjukkan rasa simpatik. Alasan yg logis, bukan karena bumbu sad. Tapi bikin kita pengen untuk menjadi psikiater bagi si Kira. Biar dia pemikirannya nggak sinting sampe ngancurin planet2. Bukan karena masa lalu nya.
Building character Kira yg cocok menurutku mungkin seperti Jade Law atau Julliane. Begitulah.