Peachryx

Haloo kak, izin promosi ya kak. Barangkali kakak berkenan untuk baca cerita ku dengan pairing Jinsoo ft. Surene ini.
          
          Terikat dalam perjodohan yang tak diinginkan, dua hati yang tak pernah meminta kini menemukan cinta di tengah takdir yang kejam. Setiap pagi, ia terbangun dalam dekapan pria yang kini menjadi dunianya, hanya untuk sadar bahwa demi keselamatan pria itu, ia harus pergi. 
          
          Di antara jejak kenangan yang penuh luka dan rindu yang tak terucap, ia harus mengambil keputusan yang memilukan. Akankah mereka menemukan jalan untuk bersama atau harus berpisah selamanya?
          
          Temukan kisah cinta yang penuh intrik dan pengorbanan dalam cerita ini.
          
          https://www.wattpad.com/story/373231251?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Peachryx

JisaaAyunda08

Silakan di cek spesial chapter nya, jangan disebar link yaa
          
          https://drive.google.com/file/d/1BHhqdf-WINSnQBDG7n6P5VuHDJWZyMT9/view?usp=drivesdk

NiaWardaa

@ JisaaAyunda08  geplak aja trosss, baru ketemu juga Jiii
Reply

NiaWardaa

@ JisaaAyunda08  wehhh jisoo gua yg lugu udah ilang, ganti bar bar princess 
Reply

NiaWardaa

@ JisaaAyunda08  txh thorrrr, udah lumayan lama ga buka Wattpad, sibuk banget tapi ini sempet² in baca
Reply

kenazovella

Permisi, mau numpang promosi. Barangkali berminat baca fanfiction Jisoo.  Gw banyak menulis cerita fanfiction dengan visual Jisoo, dan member Blackpink lainnya. Tenang aja kok, cerita-cerita gw mengandung tema keluarga, persaudaraan, persahabatan. Salah satu contohnya, Yang berjudul Mianhae.
          
          Sedikit spoiler:
          
          Melangkah gontai di bawah guyuran hujan. Sepatu Jisoo menginjak genangan air yang telah tercampur darah. 
          
          "Aku membunuhnya," bergumam lirih.
          
          Meski ketakutan setengah mati. Jisoo tetap mendekat dan bersimpuh di samping seseorang yang sudah tidak sadarkan diri, terluka parah di bagian kepala. 
          
          Jisoo menelan Saliva. Berusaha kuat  menekan rasa takut. Mencoba meneguhkan hati untuk mengambil keputusan berani.  Dengan bergetar hebat, ia menjulurkan tangan, membalik tubuh yang terkapar di tengah jalan. 
          
          Jisoo berhasil melihat jelas wajah wanita paruh baya di hadapannya ini. Kepala, mulut, dan hidungnya terus mengeluarkan darah. Lagi-lagi Jisoo dilanda ketakutan setengah mati. Tetapi, tetap bergerak mendekatkan jari telunjuk di hidung wanita tersebut. Mencoba memeriksa nafasnya.
          
          "Minhae..." 
          
          Melalui kaca spion mobil, Jisoo menatap kebelakang. Pada tubuh wanita yang masih tergelak tak sadarkan diri, terluka parah, berdarah-darah di tengah jalan raya.
          
          Sembari bergetar ketakutan dan berderai air mata. Jisoo tancap gas, membawa mobil meninggalkan tubuh tak berdaya itu sendirian. Tergelak di tengah jalan, di malam pekat, di bawa guyuran hujan tanpa mendapatkan pertolongan.
          
          https://www.wattpad.com/story/365397125?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=riguextto

kenazovella

Permisi, mau numpang promosi. Barangkali berminat baca fanfiction Jisoo.  Gw banyak menulis cerita fanfiction dengan visual Jisoo, dan member Blackpink lainnya. Tenang aja kok, cerita-cerita gw mengandung tema keluarga, persaudaraan, persahabatan. Salah satu contohnya, Yang berjudul My Daughter.
          
          Sedikit spoiler:
          
          Entah sampai kapankah Jisoo harus menanggung penderitaan ini. Seluruh tubuhnya sakit. Apalagi saat jam pemeriksaan, lantas para perawat itu menyuntikkan obat-obatan. Rasanya ada ribuan jarum ditusukkan kepermukaan kulit. Nyeri sekali.
          
          Kalau boleh meminta. Ia ingin tuhan segera memanggilnya. Jisoo mau penderitaan ini segera berakhir, tubuhnya terbebas dari rasa sakit yang tiap saat membelenggu. Ia sudah tak kuat, ia sudah tidak sanggup. Pulang mungkin jadi jalan terbaik baginya.
          
          Hanya saja. Ibu, Ayah dan Adiknya selalu datang ke ruangan dingin ini.  Mengucapkan kalimat-kalimat yang mampu membuat hatinya menghangat.
          
          Gadis dengan bentuk bibir menyerupai hati, yang terbaring dengan dipenuhi alat-alat medis. Menatap pemandangan luar kamar lewat jendela. Dilihatnya salah satu pohon yang daun-daunnya berubah warna menjadi merah kecoklatan, berjatuhan dan berserakan di permukaan taman. Ini sudah memasuki musim gugur. 
          
          "Indah sekali," batinnya.
          
          Ingin sekali ia menyambut musim indah ini dengan piknik di taman. Ia akan bermain bersama adiknya. Menerbangkan layang-layang kecil, dan kedua orangtuanya menyusun camilan di atas tikar. Pasti jadi pengalaman menyenangkan sekali!
          
          https://www.wattpad.com/story/370126767?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=riguextto