AKU SEORANG INTROVERT
Aku bersahabat baik dengan sepi
Meski di satu sisi ingin ku bunuh dia sampai mati
Dan disisi lainnya aku membutuhkannya untuk menggenggam tanganku saat ku benci dunia ini
Sepi bagiku sahabat terbaik
Dia memelukku erat dan menenangkanku saat aku terlalu lelah dengan suara bisik-bisik pengusik
Dia menghiburku dengan dongeng tentang bunga teratai cantik yang tumbuh subur dan menarik meski tumbuh di air kotor dan tanah berlumpur yang bagi sebagian orang merasa jijik
Sepi bagi diriku yang lainnya adalah belati
Dia membuatku depresi
Merasa kosong dan tidak berarti
Mengutuk Semesta dan selalu menyalahkan diri sendiri
Menutup hati dan mengasingkan tubuh menjauh karena menganggap semua orang tidak peduli
Pernah kucoba melarikan diri, pergi menjauh dan meninggalkannya
Awalnya aku takut dianggap berbeda,
Ternyata dunia tidak seburuk yang kukira
Aku diterima dan menikmatinya
Aku bahagia :)
Dalam kesenangan itu, aku rindu sepi
Di keramaian itu aku seperti kehabisan energi
Apalagi aku, untuk memulai sebuah obrolan butuh berpikir beberapa kali
Faktanya aku lebih suka mendengar dan terkadang sesekali menimpali dan menanggapi dengan hanya senyuman atau opini yang kalimatnya sudah kutata rapi
Itupun terkadang yang kuucapkan tidak sama persis seperti yang kupikirkan, aku takut orang lain akan salah mengerti
Terkadang juga aku merasa iri pada mereka yang dengan mudahnya menceritakan banyak hal tanpa perlu takut dihakimi
Setelah sekian lama ku amati
Aku tidak perlu merasa iri
Karena Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dengan ujian, masalah dan sepi sesuai porsinya sendiri-sendiri
Aku hanya perlu berdamai dengan keluhanku, memaafkan masa laluku, dan menyerahkan kepada Tuhan tentang bagaimana masa depanku nanti
(Aku introvert dan aku tidak bangga atau sedang menghibur diri. Aku hanya menerima dan bersahabat baik dengan kepribadian yang unik ini)