NieDa3

          	AKU SEORANG INTROVERT
          	
          	Aku bersahabat baik dengan sepi
          	Meski di satu sisi ingin ku bunuh dia sampai mati
          	Dan disisi lainnya aku membutuhkannya untuk menggenggam tanganku saat ku benci dunia ini
          	
          	Sepi bagiku sahabat terbaik
          	Dia memelukku erat dan menenangkanku saat aku  terlalu lelah dengan suara bisik-bisik pengusik
          	Dia menghiburku dengan dongeng tentang  bunga teratai cantik yang tumbuh subur dan menarik meski tumbuh di air kotor dan tanah berlumpur yang bagi sebagian orang merasa jijik
          	
          	Sepi bagi diriku yang lainnya adalah belati
          	Dia membuatku depresi
          	Merasa kosong dan tidak berarti
          	Mengutuk Semesta dan selalu menyalahkan diri sendiri
          	Menutup hati dan mengasingkan tubuh menjauh karena menganggap semua orang tidak peduli
          	
          	Pernah kucoba melarikan diri, pergi menjauh dan meninggalkannya
          	Awalnya aku takut dianggap berbeda,
          	Ternyata dunia tidak seburuk yang kukira
          	Aku diterima dan menikmatinya
          	Aku bahagia :)
          	
          	Dalam kesenangan itu, aku rindu sepi
          	Di keramaian itu aku seperti kehabisan energi
          	Apalagi aku, untuk memulai sebuah obrolan butuh berpikir beberapa kali
          	Faktanya aku lebih suka mendengar dan terkadang sesekali menimpali dan menanggapi dengan hanya senyuman atau opini yang kalimatnya sudah kutata rapi
          	Itupun terkadang yang kuucapkan tidak sama persis seperti yang kupikirkan, aku takut orang lain akan salah mengerti
          	Terkadang juga aku merasa iri pada mereka yang dengan mudahnya menceritakan banyak hal tanpa perlu takut dihakimi
          	
          	Setelah sekian lama ku amati
          	Aku tidak perlu merasa iri
          	Karena Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dengan ujian, masalah dan sepi sesuai porsinya sendiri-sendiri
          	Aku hanya perlu berdamai dengan keluhanku, memaafkan masa laluku, dan menyerahkan kepada Tuhan tentang bagaimana masa depanku nanti
          	
          	(Aku introvert dan aku tidak bangga atau sedang menghibur diri. Aku hanya menerima dan bersahabat baik dengan kepribadian yang unik ini)

NieDa3

          AKU SEORANG INTROVERT
          
          Aku bersahabat baik dengan sepi
          Meski di satu sisi ingin ku bunuh dia sampai mati
          Dan disisi lainnya aku membutuhkannya untuk menggenggam tanganku saat ku benci dunia ini
          
          Sepi bagiku sahabat terbaik
          Dia memelukku erat dan menenangkanku saat aku  terlalu lelah dengan suara bisik-bisik pengusik
          Dia menghiburku dengan dongeng tentang  bunga teratai cantik yang tumbuh subur dan menarik meski tumbuh di air kotor dan tanah berlumpur yang bagi sebagian orang merasa jijik
          
          Sepi bagi diriku yang lainnya adalah belati
          Dia membuatku depresi
          Merasa kosong dan tidak berarti
          Mengutuk Semesta dan selalu menyalahkan diri sendiri
          Menutup hati dan mengasingkan tubuh menjauh karena menganggap semua orang tidak peduli
          
          Pernah kucoba melarikan diri, pergi menjauh dan meninggalkannya
          Awalnya aku takut dianggap berbeda,
          Ternyata dunia tidak seburuk yang kukira
          Aku diterima dan menikmatinya
          Aku bahagia :)
          
          Dalam kesenangan itu, aku rindu sepi
          Di keramaian itu aku seperti kehabisan energi
          Apalagi aku, untuk memulai sebuah obrolan butuh berpikir beberapa kali
          Faktanya aku lebih suka mendengar dan terkadang sesekali menimpali dan menanggapi dengan hanya senyuman atau opini yang kalimatnya sudah kutata rapi
          Itupun terkadang yang kuucapkan tidak sama persis seperti yang kupikirkan, aku takut orang lain akan salah mengerti
          Terkadang juga aku merasa iri pada mereka yang dengan mudahnya menceritakan banyak hal tanpa perlu takut dihakimi
          
          Setelah sekian lama ku amati
          Aku tidak perlu merasa iri
          Karena Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dengan ujian, masalah dan sepi sesuai porsinya sendiri-sendiri
          Aku hanya perlu berdamai dengan keluhanku, memaafkan masa laluku, dan menyerahkan kepada Tuhan tentang bagaimana masa depanku nanti
          
          (Aku introvert dan aku tidak bangga atau sedang menghibur diri. Aku hanya menerima dan bersahabat baik dengan kepribadian yang unik ini)