NiishaKhasunny

Keheningan datang sesaat. Megumi sudah selesai berpikir. Dia akan membuat keputusan. Namun, belum sempat bibir terbuka menjawab, Satoru memotongnya.
          	
          	“Sudah kukatakan padamu berulang kali, Suguru! Megumi tidak ada hubungannya dengan masalah kita!”
          	
          	Iris violet menyipit. “Diam! Aku tidak percaya pada ucapan seorang Pembohong sepertimu!”
          	
          	Satoru mendesis, bola mata aquamarine menatap nyalang. Megumi baru sadar ayah angkatnya melepas kacamata. “Haruskah aku bersumpah di depan makam Amanai untuk membuktikan kejujuran ucapanku?”
          	
          	“Jangan. Sebut. Nama. Adikku. Lagi, Gojo Satoru.”
          	
          	Megumi memutuskan bersuara. “Ayah Kandungku telah lama mati untukku. Aku hanya mengenal satu sosok ayah, yakni ... Gojo Satoru.”
          	
          	Satoru terbelalak mendengar Megumi mengakuinya sebagai ayah.
          	
          	Suguru mengejek, “Apa kau berusaha memanipulasiku? Aku bertanya nama, bukan kondisi ayahmu ..., Monyet.”
          	
          	“Suguru!”
          	
          	Megumi mengernyit bingung. “Mengapa ... Anda memanggil saya ... Monyet?”
          	
          	Aura mencekam keluar bersama suara Suguru. “Karena kau adalah Anak Yang Membunuh Adikku. Dia Monyet. Kau Monyet. Adik Tirimu juga Monyet. Dan ....”
          	
          	Dia lanjut menatap tajam Satoru. “Kau juga Monyet.”
          	
          	Satoru terhenyak. Rasa sakit menusuk hatinya saat ini. Disamakan dengan binatang? Satoru tak pernah menyangka Suguru akan sebengis ini. Dia tidak sadar tengah menangis.
          	
          	***
          	
          	Judul: The Power Of Love (JJK x Mohabbatein)
          	 https://archiveofourown.org/works/55578436/chapters/154057840

NiishaKhasunny

Keheningan datang sesaat. Megumi sudah selesai berpikir. Dia akan membuat keputusan. Namun, belum sempat bibir terbuka menjawab, Satoru memotongnya.
          
          “Sudah kukatakan padamu berulang kali, Suguru! Megumi tidak ada hubungannya dengan masalah kita!”
          
          Iris violet menyipit. “Diam! Aku tidak percaya pada ucapan seorang Pembohong sepertimu!”
          
          Satoru mendesis, bola mata aquamarine menatap nyalang. Megumi baru sadar ayah angkatnya melepas kacamata. “Haruskah aku bersumpah di depan makam Amanai untuk membuktikan kejujuran ucapanku?”
          
          “Jangan. Sebut. Nama. Adikku. Lagi, Gojo Satoru.”
          
          Megumi memutuskan bersuara. “Ayah Kandungku telah lama mati untukku. Aku hanya mengenal satu sosok ayah, yakni ... Gojo Satoru.”
          
          Satoru terbelalak mendengar Megumi mengakuinya sebagai ayah.
          
          Suguru mengejek, “Apa kau berusaha memanipulasiku? Aku bertanya nama, bukan kondisi ayahmu ..., Monyet.”
          
          “Suguru!”
          
          Megumi mengernyit bingung. “Mengapa ... Anda memanggil saya ... Monyet?”
          
          Aura mencekam keluar bersama suara Suguru. “Karena kau adalah Anak Yang Membunuh Adikku. Dia Monyet. Kau Monyet. Adik Tirimu juga Monyet. Dan ....”
          
          Dia lanjut menatap tajam Satoru. “Kau juga Monyet.”
          
          Satoru terhenyak. Rasa sakit menusuk hatinya saat ini. Disamakan dengan binatang? Satoru tak pernah menyangka Suguru akan sebengis ini. Dia tidak sadar tengah menangis.
          
          ***
          
          Judul: The Power Of Love (JJK x Mohabbatein)
           https://archiveofourown.org/works/55578436/chapters/154057840

NiishaKhasunny

Shoko meraih kedua pundak Satoru, lalu meremasnya kuat. Mata meraka saling tatap. “Satoru, masih belum terlambat untuk mengubah keputusanmu. Kau harus memilih antara kami atau dia yang harus kau korbankan. Bukan tidak mungkin dia kembali berulah dan mengulang perang Malam Natal lagi.”
          
          Satoru menggeleng kuat. “Keputusanku sudah bulat, Shoko. Meski ... kita berdua tidak membuat Sumpah Pengikat, tapi aku percaya pada Suguru. Dia ... sudah bertobat. Kumohon ... jangan paksa aku memilih lagi.”
          
          Shoko menurunkan kedua tangannya dari pundak Satoru. Dia mendengkus. “Kau jelas mencintainya.”
          
          Satoru menggonggong lagi. “Aku tidak! Mungkin dia saja yang mencintaiku!”
          
          “Lalu, mengapa kau mau saja diajak bercinta dengannya?! Dan aku sekarang kalah taruhan pada Mei Mei! Utahime juga! Aku kira selama ini kau itu Yang Teratas!” pekik Shoko kesal.
          
          Semburat merah muncul di kedua pipi Satoru. “Mengapa kau berjudi tentang itu?! Bahkan Mei Mei?!”
          
          “Jawab saja, Sialan!”
          
          Satoru mencibir, “Aku ... tidak mau, tapi ... setelah Suguru membuatku pingsan, dia membawa kami ke sebuah rumah tepi pantai. Lalu ..., dia mulai meraba dan mencium sekujur tubuhku. Kupikir, aku sedang mimpi basah waktu itu. Ternyata ... Suguru yang melakukannya. Aku ingin menendangnya, oke! Tapi ... entah mengapa ... sentuhannya terasa ... enak ....”
          
          Shoko menepuk jidat.
          
          “Itu jelas bukan rasa cinta, Shoko! Kami bercinta karena ... enak! Ya! Belum lagi, itulah kunci utama yang membuat ingatanku kembali sepenuhnya! Kau tahu? Aku merasa terjebak di dalam domainku sendiri. Aku melihat ... kosmik dan lubang hitam secara nyata. Otakku seolah mati dan--”
          
          “Cukup! Aku tidak mau mendengar cerita menjijikan itu!”
          
          “Kau percaya, bukan?”
          
          Shoko hanya menatap skeptis Satoru tanpa menjawab.
          ***
          Judul: Redemption (SuguSato)
           https://archiveofourown.org/works/56594749/chapters/153121645

NiishaKhasunny

Megumi mengangkat koper dari atas ranjang ke lantai. “Apa kau masih belum mengerti, Itadori? Uang Gojo-san tidak seharusnya terbuang sia-sia untukku dan Tsumiki. Cukup sampai di sini saja dia membantuku dan kakak tiriku. Aku harus keluar dari Akademi Kaisen. Aku akan menjemput Tsumiki dan menyuruhnya menyerahkan butik itu pada Gojo-san.”
          
          “Tapi Gojo Sensei melakukannya dengan ikhlas! Dia tidak memandangmu sebagai anak dari pembunuh kekasihnya!” geram Yuuji.
          
          Megumi bersikap tak acuh, memilih menggeret koper melewati Yuuji. Sebelum dia membuka pintu, Yuuta sudah lebih dulu membukanya. Di antara napas terengah, sepupu tiri Satoru memelas.
          
          “Fushiguro, kumohon ... jangan pergi ....”
          
          “Yuuta, minggir.”
          
          “Fushiguro! Bukankah kita adalah Teman?! Ada yang kurang jika tidak ada kau di sini! Siapa yang akan membangunkan kami tepat waktu?!”
          
          Megumi menjawab datar. “Alarm ponselmu.”
          
          Yuuta menggaruk tengkuk dan terkekeh. “Eh? Iya, sih. Tapi! Umm ... aku tidak bisa mencari kodok sendirian tanpamu! Bukankah kau pawang kodokku satu-satunya?!”
          
          ***
          
          Judul: The Power Of Love (JJK x Mohabbatein)
           https://archiveofourown.org/works/55578436/chapters/153119692

NiishaKhasunny

“Apa kau bilang ....”
          
           
          
          “Ya! Itulah yang terjadi! Mei Mei mati karena Toji! Bajingan Sialan yang kau bayar untuk membunuh adikku tercinta! Tapi ... aku cukup puas dia juga mati karena tabrakan itu. Setidaknya, itulah karma yang dia dapat atas segala dosanya. Dan ... KAU, GOJO SATORU! AKU HARAP KAU JUGA MENDAPATKAN KARMA YANG SETIMPAL ATAS PERBUATANMU!"
          
          ***
          Judul: The Power Of Love (JJK x Mohabbatein)
           https://archiveofourown.org/works/55578436/chapters/152292754

NiishaKhasunny

“Gojo Satoru sudah kembali ke Tokyo Jujutsu.”
          
           
          
          “Ya ampun ..., cepat sekali. Lalu?”
          
           
          
          Kokichi Muta terdiam. Tubuh masih terduduk di bath tube dengan cairan ramuan obat-obat an berwarna maroon. Dia memejamkan mata perlahan untuk mencari tahu lebih lanjut lewat robot terkutuknya, Mechamaru.
          
           
          
          “Hanya itu ... yang kutahu, Jin.”
          
           
          
          Itadori Jin yang dirasuki Kenjaku tersenyum lembut. “Arigatou, Mechamaru, Mata-mataku Tersayang. Sebentar lagi, keinginanmu untuk terbebas dari sini akan terwujud.”
          
           
          
          Sang Pengendali Robot Kayu Mechamaru hanya mampu memalingkan wajah. Dia enggan membalas orang aneh dan dua kutukan kelas khusus yang mengunjunginya.
          
          Baginya, menjadi Penghianat adalah pilihan terbaik dan tercepat menuju kebebasan. Bagaimanapun juga, Muta sangat ingin menunjukkan wujud aslinya di depan teman-temannya. Terlebih ... pada sosok gadis yang dia cintai, Jiwa.
          
          
          ***
          
          Redemption (SuguSato)
          Link: https://archiveofourown.org/works/56594749/chapters/152293324

NiishaKhasunny

Sukuna mengernyitkan dahi. "Masalah lain?"
          
          "Ya. Aku ... sangat menyesal waktu itu ... menerima Gojo Satoru sebagai murid sekolah ini. Aku pikir, dia bisa mendongkrak nama sekolah, tetapi malah sebaliknya. Dia ... Yang Terburuk."
          
          Bibir Sukuna tertarik membentuk seringai sadis. Aura menakutkan menyeruak keluar dari sekujur tubuh. "Akhirnya! Aku tahu pikiran kita sejalan, Gege! Meski karena dia sekolah ini jadi ramai, tapi dia juga penyebab kejatuhan sekolah ini. Dia bagai ... pedang bermata dua!"
          
          "Aku paham maksudmu, Sukuna. Sebelum aku menugaskanmu menyingkirkan Gojo Satoru, aku punya rencana awal. Maaf, tapi rencana itu kuserahkan pada Kenjaku."
          
          Sukuna merengut mendengar nama rivalnya.
          
          "Jangan marah, Nak. Jika rencana Kenjaku gagal, kaulah yang akan menjadi rencana terakhirku. Kau tahu apa yang harus kau lakukan untuk menyingkirkan Gojo Satoru, bukan?"
          
          Seringai sombong terbit di bibir. "Tentu saja. Aku akan tahu. Aku akan menang, Gege."
          
          *Judul:SD JUJUR KASIAN*
          https://www.wattpad.com/1458473958?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=NiishaKhasunny

NiishaKhasunny

Nanami bertanya penasaran. “Informasi apa itu, Gojo-san?”
          
          Satoru membuka blindfold, menatap intens Yuuji. “Dia bilang, Bosnya bernama Jin. Menariknya lagi, orang itu sangat mirip dengan siswa kita, Itadori Yuuji.”
          
          Yuuji menunduk gelisah.
          
          “Yuuji-kun, ada yang ingin kau katakan pada kami?”
          
          Sebelum Yuuji bicara, Megumi menyela dengan ngotot. “Itadori bukan penghianat, Gojo-san, Minna! Aku yakin itu!”
          
          Satoru bersiul.
          
          Nobara berdecak sebal. “Aku juga tidak percaya jika Kentang Idiot ini adalah Penghianatnya. Jika itu benar, aku akan memaku otaknya!”
          
          Junpei tersenyum lembut merangkul Yuuji. “Aku juga tidak percaya Itadori-kun adalah penghianat. Hatinya begitu murni. Buktinya, dia mau menolongku keluar dari jalan yang salah.”
          
          Yuuji terisak pelan. “Arigatou, Minna! Kalian ... adalah teman sejatiku!”
          
          (Judul:Redemption)
           https://archiveofourown.org/works/56594749/chapters/151937413

NiishaKhasunny

Satoru mendengkus, duduk meringkuk memeluk lutut. “Aku sekarang tahu maksudmu, Suguru. Kau ... membandingkan takdir sepasang ikan cupang lain warna ini dengan kita.”
          
          Kedua kaki diluruskan di atas rerumputan. Suguru duduk bersandar di pohon rindang di belakangnya. Wajah mendongak menatap langit. “Ya ..., bukankah mereka sama seperti kita? Meski berbeda asal muasal, mereka tetaplah ikan cupang. Mereka ... satu spesies. Mereka ... saling berteman. Mereka ... hidup bersama sampai mereka mati di kolam ini. Mereka ... saling membutuhkan.”
          
          “Tapi aku tidak butuh--”
          
          “Jangan mengelak lagi, Satoru. Aku sangat mengenalmu. Aku tahu perasaanmu terhadapku seperti apa.”
          
          Satoru menggeram, bangkit berdiri. “Meski kita akhirnya bersama, tapi tetap tidak ada yang berubah! Para Petinggi masih akan menjatuhkan hukuman mati terhadapmu, Suguru! Kau bilang ... KAU BILANG KITA HARUS HIDUP BERSAMA SEPERTI SEPASANG IKAN CUPANG ITU!”
          
          Suguru berdiri menghadap Satoru. Tatapan mata sangat serius. “Tidak selama mereka menyetujui permintaanku.”
          
          Satoru tertawa hampa. “Apa? Kau mau mengancam mereka sama sepertiku? Ya, mungkin itu berhasil. Coba saja! Aku tidak peduli--”
          
          “Aku tidak akan mengancam apalagi membunuh para petinggi, Satoru. Aku ingin mencoba jalan lain yang lebih bermartabat.”
          
          ***
          Judul: Redemption (SuguSato)
          Link» https://archiveofourown.org/works/56594749/chapters/151296274

NiishaKhasunny

“Ogah! Kan kalian bisa naik ke dahan pohon paling tinggi!”
          
          Yuuji mengacungkan jempol pada Satoru. “Ide bagus, Satoru-san!”
          
          Satoru tersenyum lebar balas mengacungkan jempol.
          
          Megumi menepis jempol Yuuji. “Kau ini! Memangnya sanggup manjat tinggi-tinggi?! Kalau jatuh, siapa yang repot!”
          
          Yuuji berdecak. “Megumi, aku bahkan bisa memanjat pohon kelapa di kampungku! Jangan meremehkanku!”
          
          “Kalau begitu, Uji yang manjat pohon aja! Aku nitip cilung Mang Ino ceban saosnya banyakin, sama es cekek rasa milo satu!” Haibara merespon antusias, langsung menyodorkan uang dua belas ribu.
          
          “Siip!” Yuuji menyengir merasa bangga. Dia mengambil uang Haibara.
          
          “Kau yakin, Uji?" tanya Megumi khawatir.
          
          “Tenang, Megumi! Aku kan Yang--”
          
          Satoru memotong dengan teriakan. “Jangan ambil jargonku lagi, Uji!”
          
          “Pelit! Dasar Pelit!”
          
          Megumi menyahut mengejek Satoru. “Kiko enakkkk tauuu~ ups ... bagi duaaa~”
          
          Satoru merengek memukul-pukul dahan tempatnya duduk mengangkang. Untuk alasan pribadi, bocah albino sangat membenci es kiko.
          
          
          https://www.wattpad.com/1458473955?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=NiishaKhasunny