Niki_sinten

Niki_sinten

Dia yakin sekali kalau lelaki berbaju hitam di hadapannya adalah Joko, lelaki yang menghilang semenjak mereka terpisah di hutan. 
          
          Lalu untuk apakah dia melakukan ini? Menghabisi sahabatnya sendiri. Kalau bukan dia, kenapa dia tahu nama dari kedua sahabatnya! Kenapa tangannya bergetar saat mencekik lehernya! Jelas itu adalah Joko, Joko orang yang diharapkan Nyantrik menolongnya saat sebuah kehormatan direnggut paksa. Atau Joko lah yang melakukan perbuatan itu?
          
          Penasaran khan.... Yuk ikuti terus cerita ini gaess...! 
          https://www.wattpad.com/story/311989974

Niki_sinten

"Kita harus segera meninggalkan tempat ini, sekarang," kata Baron, dengan sedikit terlihat masih meringis dan terengah.
          
          "Satu teman belum aku temukan, tidak tanpa dirinya." Nyantrik menatap jauh ujung dedaunan yang meneroboskan cahaya matahari di hadapannya.
          
          "Tetapi mereka sangat berbahaya buat kita!" Baron hanya memandangi perempuan itu.
          
          "Tidak tanpa dia," terdengar dingin suara Nyantrik.
          
          
          Akankah mereka menemukan orang itu? Yuk... Ikuti terus cerita ini....! 
          https://www.wattpad.com/story/311989974

Niki_sinten

Di ruangan berlampu pijar dan satu-satunya penerangan, terlihat tergantung dengan piting berwarna hitam lusuh, rajutan sarang laba-laba terlihat merekat antara kabel dan balok panjang, penyatu kuda-kuda bagian tengah.
          
          Tepat di bawahnya, seorang pemuda terbaring dengan punggung penuh sayat, goresan luka menampilkan sayatan ranting dan tunas kayu. Luka bekas diseret!
          
          Pemuda itu tidak lain adalah....? 
          https://www.wattpad.com/story/311989974

Niki_sinten

"Apa yang kau pikirkan saat ini?" Tanya Joko dalam balutan hawa hangat api yang masih terus menyala.
          
          "Aku hanya ingin segera sampai Bongkor," jawab Nyantrik tanpa menoleh ke arah Joko.
          
          "Aku lelah sudah, apalagi ditambah tanpa Diah." Nyantrik menyembunykan wajahnya di lipatan lutut. Lelehan air mata nan hangat itu mengalir di pahanya.
          
          "Tak perlu minta maaf, seandainya kalian menolak permintaanku waktu dulu." Nyantrik mengusap air mata yang membasahi pipi halusnya.
          
          Kresek! 
          
          Suara daun kering dalam pijakan kaki itu mengejutkan Joko dan Nyantrik. Tampak sosok Karman muncul dari rimbunnya semak.
          
          "Karman!" 
          https://www.wattpad.com/story/311989974

Niki_sinten

"Mengapa orang itu menginginkan kematian kita," kata Nyantrik dengan dada naik turun. 
          
          "Aku sendiri tak tahu, anggaplah orang itu psikopat yang membunuh hanya untuk sebuah kepuasan batinnya," Karman berusaha duduk di sebelah Nyantrik.
          
          "Nasib apa yang membawa kita ke sini, ohh." Nyantrik lagi-lagi mengusap air mata yang menetes dari pelupuk matanya.
          
          "Seandainya aku tak mengajak kalian, mungkin ...?"
          https://www.wattpad.com/story/311989974