Freya menangis.
Alih-alih bersuara dan mengeluarkan pendapat dengan rasional, airmata berjatuhan dari sudut matanya.
Penyesalan, pengkhianatan, amarah, kepedihan, ketulusan dan cinta yang tercermin di dalam netra biru langit itu menghancurkan rantai logika yang mengikat perasaannya.
Logika yang terus ia tanamkan layaknya bernapas, akhirnya tak mampu menahan suara hati yang telah dibungkamnya selama ini. Hatinya telah berusaha tegar untuk waktu yang lama. Tercabik-cabik dalam setiap pecutan logika yang membuatnya sekarat.
---**---
Check it out https://my.w.tt/YrwNWY1yG1. (~‾▿‾)~