AcmeVentiNove

Halo teman! Ini aku AcmeVentiNove telah kembali untuk berbagi cerita fiksi dan non fiksi. Aku harap kau menyukainya, karena aku sudah menulisnya dengan sepenuh hati untuk memasukkan kalian dalam bayangan cerita ini. Selamat membaca xoxo
           " #22 Jimin Transformation" of my story "4 O'CLOCK". https://my.w.tt/HhbidVWVs1 -> [Fiction]
          "Super First Being An Awardee" of my story "Diri Timur". https://my.w.tt/MxfRvOcWs1-> [Real] Diri Timur
          
          

ThegreenNio

HAI KAK, FOLLBACKNYA YA KE AKUN YG ADA DI BIO KU :)
          Apa kamu suka bacaan yang berbau misteri/thriller? Sering membaca atau menonton hal-hal yang gore? Apa kamu percaya dengan arwah yang balas dendam? 
          
          "Meski melihatku menderita di ujung ambang kematian, tampaknya mereka tidak akan berhenti sebelum aku benar-benar mati.."
          
          Kisah ini hadir untukmu, para penyuka hal-hal bengis dan kejam :)
          Jangan lupa follow akun penulis ya^^
          https://www.wattpad.com/story/202026973

Dark_Peppermint-_-

Hai Kak, jika berkenan baca ceritaku yuk!
          
          ZeDio and Their Beloved Girl
          
          Cuplikan:
          
          "Mana kacamata lo?"
          
          Nami menoleh tanpa minat. "Di rumah." Lalu kembali fokus pada bukunya.
          
          "Kok gak dipake? Gak rabun?" Zelan sebenarnya tak tahu Nami rabun atau silindris, atau apa pun penyakit matanya. Ia hanya menebak saja. Paling rabun jauh karena kebanyakan orang begitu.
          
          "Gue pake softlens."
          
          Emosi Zelan memuncak. "Softlens?" pekiknya membuat Nami keheranan. "Ngapain lo pake softlens, ha? Lepas!"
          
          Mulut Nami perlahan terbuka. Apa-apaan orang seram satu ini? Dia kira dia siapa sih? Sebisa mungkin Nami berusaha sabar dalam membalas ucapan Zelan yang terdengar seperti pacar posesif yang tak suka kekasihnya berubah karena laki-laki lain itu (hahaha... Nami hampir tertawa memikirkan Zelan adalah kekasihnya, hahaha... benar-benar lucu), "Gue gak bisa lepas."
          
          "Kenapa?" bentak pemuda itu, tak sadar suaranya didengar oleh seisi kelas. Nami yang sadar akan hal itu hendak memberi tahu. Namun Zelan lebih dulu melanjutkan cemburu butanya, "Ah, gue tau! Biar lo bisa bebas kecentilan 'kan?"
          
          Ha? What the....
          
          Nami semakin terperangah, begitu pun yang lain.
          
          "Pokoknya lepas softlens lo! Gue gak suka liatnya. Besok lo harus pake kacamata lagi!"
          
          https://www.wattpad.com/story/160035845