Nur_orColdy

Tiga Pertama - [0.4]
          	KASIH SANG ADWIRA
          	
          	SPOILER :
          	
          	"Tidur, istirahat," ujar keduanya berbarengan. Satu dengan nada dingin, yang satu lagi penuh perhatian.  
          	
          	"Eh? O ... ke?" balas Gempa kikkuk, merasa aneh dengan perangkap pelukan yang seakan menjeratnya di antara sarang laba-laba.
          	
          	Gempa tersenyum kaku. Apa dia semenyebalkan itu soal 'memaksakan' diri? Apa itu mengganggu kedua saudaranya? Jangan-jangan kelakuannya membuat mereka repot dan kepikiran. Atau ... berbagai kemungkinan lain?
          	
          	"Tidur." 
          	
          	"Dek, tidur."
          	
          	Gempa tersentak, langsung memejamkan matanya.
          	
          	"Aku tidak mau membuat mereka repot!"
          	
          	
          	HAPPY READING~!
          	https://www.wattpad.com/story/380618910

Nur_orColdy

Tiga Pertama - [0.4]
          KASIH SANG ADWIRA
          
          SPOILER :
          
          "Tidur, istirahat," ujar keduanya berbarengan. Satu dengan nada dingin, yang satu lagi penuh perhatian.  
          
          "Eh? O ... ke?" balas Gempa kikkuk, merasa aneh dengan perangkap pelukan yang seakan menjeratnya di antara sarang laba-laba.
          
          Gempa tersenyum kaku. Apa dia semenyebalkan itu soal 'memaksakan' diri? Apa itu mengganggu kedua saudaranya? Jangan-jangan kelakuannya membuat mereka repot dan kepikiran. Atau ... berbagai kemungkinan lain?
          
          "Tidur." 
          
          "Dek, tidur."
          
          Gempa tersentak, langsung memejamkan matanya.
          
          "Aku tidak mau membuat mereka repot!"
          
          
          HAPPY READING~!
          https://www.wattpad.com/story/380618910

Nur_orColdy

Letih di Bawah Hujan — [0.3]
          
          KASIH SANG ADWIRA
          
          "Halilintar, hujan adalah rezeki dari Allah, perbanyaklah berdoa kala hujan, oke?"
          
          Lelaki itu terdiam. Kata-kata itu terulang berulang kali bagai aliran sungai tanpa ujung. Ia kemudian menengadahkan tangan dengan kepala tertunduk.
          
          "Ya Allah, jangan sampai hamba gagal menjaga adik-adik."
          
          "Jangan sampai hamba gagal memahami berisiknya kepala Gempa, memahami palsunya senyuman Taufan, salah paham akan rengekan Blaze dan diamnya Ais. Kesal karna tangisan Duri, dan marah karna obsesi Solar. Jangan sampai ...." Lelaki itu menangkup wajahnya dengan jemari-jemari. Ia raup udara dalam-dalam.
          
          "Dan jangan samai hamba gagal menyayangi ayah," bisik Halilintar.
          
          
          https://www.wattpad.com/story/380618910?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create_preview&wp_uname=Nur_orColdy

Nur_orColdy

PERMISI, MET MALAM PAGI SIANG.
          
          Hoho ... seperti biasa ingin menyampaikan kenapa kaga updet-updet. Tentu klean tau kan ada ujian, remedial, class meet? Ya, itu salah satu alasan selain persiapan ujian, malas, sibuk, dan p5. Mohon maaf juga yah :D 
          
          Aku sadar diri aku terlalu pemalas untuk disebut layak sebagai penulis. Aku akan lebih berusaha untuk lebih baik demi karya-karya dan readerku. Aku sudah ngetik eps 3 tiga kali sejujurnya haha... author perfeksionis yang pemalas? Okey, abaikan itu. Aku akan updet nanti atau besok oke? Setelah itu in syaa Allah bisa konsis lagi( dua Minggu 2-3 × up)
          
          Sekian terima kasih pengertiannya. Dan terima kasih yang sudah mampir baca juga voment. Aku sangat terbantu untuk mood boster =↓=

Nur_orColdy

Maaf, aku secara mendadak di serang Writter Block, padahal plot cerita yang ku susun sudah selesai. Aku kebingungan saat menulis narasi, bahkan sepatah kalimat pun rasanya sulit. Kurasa aku akan menghilang jauh lebih lama lagi. Dan kalian bisa cek saluran wa ku, link in bio. 
          
          Aku akan berusaha kembali menulis secepat mungkin. Terima kasih pengertiannya, sekian.

Nur_orColdy

@ Nur_orColdy  Saluran wa itu, nanti aku bakal up spoiler dan proses ngetik ok?
Reply

Alya_yam

Ijin promote, Dek :]
          
          ↓↓↓
          
          Sinopsis/Blurp:
          
          "Apa gue nggak layak merjuangin mimpi gue?"
          
          ------
          
          Orang-orang selalu bilang, mimpi Taufan itu sampah, tapi Taufan percaya, dia bisa, selama mereka ada.
          
          Walaupun melihat, selalu membuatnya jengah. Meski tiap membuka kelopak mata, kelabu yang menyambutnya, bunda dan si adik membuat Taufan tau, warna tidak selalu tentang merah, biru atau apapun itu.
          
          Karena itu, maka dunia Taufan berubah penuh warna bersama keduanya, dan Taufan tidak akan pernah berhenti bermimpi, walau ajal taruhannya.
          
          Tapi, bagaimana kalau keduanya tiada?
          
          -----
          
            "Hei, bisakah kau deskripsikan birunya langit padaku? Kata orang-orang, langit itu indah."
          
                                           -Arma Taufan Antares
          
          
          
          
          ---
          
          Link:
          
          https://www.wattpad.com/story/362471658?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Alya_yam

Nur_orColdy

@ Alya_yam  dak dek dak dek.
Reply

Nur_orColdy

@ Alya_yam  baru nyadar Weh
            ..
Reply

Nur_orColdy

Gue makasih banget buat yang udah baca ceritaku, mampir ngeluangin waktu, like, komen, apalagi nambahin tu cerita ke reading list. Gue bener-bener menghargai itu dan terharu. Gak tau, tapi rasanya real terharu... *hikd*
          
          Tunggu karyaku berikutnya ya :D