NyonyaJongin

Bersyukur dan tetaplah rendah hati. Itulah kunci kebahagiaan hidup sesungguhnya. 
          
          
          Pemimpin yang baik akan menjadi panutan dan menghasilkan anak buah yang berkualitas, tapi tetap menjaga lisannya untuk tak menyombongkan diri hanya karena eksistensi, ingin mendapatkan pengakuan. Pemimpin yang baik tahu cara mendidik anak buahnya. Mengajarkan patuh pada sistem boleh, tapi ada etika yang harus dijaga. Toh sistem itu dibuat oleh manusia. Kita bisa mematuhinya tanpa harus melukai rekan-rekan kita. Sistem itu boleh saja salah, kita yang punya PR untuk memperbaikinya. Sistem itu boleh keliru, tapi kita jangan ikut menjadi belok karena kekelirian itu. Belajar menghargai milik orang, belajar untuk tak saling merebut lahan peluang rekan, itu satu contoh etika dalam bekerja. Sistem bisa diubah, pemimpin yang baik tak akan membiarkan sistem itu rusak. Hidup damai itu menyenangkan kawan...

Semua masalah pada dasarnya bukan masalah. Itu kalau kita berpikir itu bukan masalah maka ia tak akan jadi masalah. 
          
          Persoalannya, dari kita tak ingin menganggap hal itu adalah masalah, namun orang-orang kepo menganggap itu suatu masalah. Akhirnya yang tadinya dianggap bukan masalah malah menjadi masalah. Kita tahu hidup selalu diterpa masalah. Cara menghadapinya, jangan anggap itu masalah. Persoalannya orang orang di sekitar yang merusak akal kita. Akhirnya kita terpengaruh. Jadilah masalah yang tadinya tak jadi masalah malah menjadi masalah. 
          
          Itu baru kasus masalah yang tak jadi masalah lalu menjadi masalah. Masalahnya bagaimana dengan yang sama sekali tak bermasalah? Hal sepele akhirnya menjadi masalah karena orang orang menganggap itu adalah masalah. Hal yang tak perlu menjadi masalah malah menjadi rumit karena kesibukan dan kekepoan orang-orang (sekitar, lingkungan, tetangga, teman, netizen) yang berujung dari tak masalah menjadi bermasalah. 
          
          Pesan moralnya, jangan menjadikan itu masalah. Dan...jangan kepo...
          
          Masalah oh masalah. 

Ada pertemuan ada perpisaha. Di faseku, ada perpisahan, ada pula pertemuan. Demikianlah hidup dan segala kejutannya yang dianugerahkan semesta. Mari kita bersyukur. Setidaknya setelah fase kecewa, patah hati dan terluka dalam, hati kita tak mati dan menemukan yang baru. 

Ingat, sesuka apa pun, senyaman apapun kamu kepada pria yang sudah beristri, kamu tak akan pernah bahagia hakiki. Tanamkan pada dirimu, jangan pernah menjadi perampas hak yang bukan menjadi milikmu. Walaupun itu hanya sekadar pemimpi. Jangan pernah...

Kamu mengatakan, "Jangan terlalu kaku menjadi cowok saat ingin mengungkapkan rasa sayang."
          
          
          Aku membalasnya, "Kamu juga, terlalu lembut sih, makanya sering disakiti."
          
          

Menangislah jika ingin. Percayalah itu bisa mmebuatmu bernafas lega. 
          
          Masalah adalah salah satu fase yang mau tak mau harus dilalui. Seberat apapun itu. Nasibmu buruk bukan karena kau terlahir untuk menjadi buruk. Ini hanya soal proses. Ini hanya soal fase. Ini hanya soal tahap. 
          
          Pada akhirnya kau akan bertemu dengan yang baru. Memulai hidup baru dan memiliki carita baru. Lukamu dulu adalah masa lalumu. Tak perlu kau risau. Percayalah akan ada hati yang baru yang mungkin ingin terburu buru, memburumu. 
          
          Membawamu ke tempat yang tak kemarau. Menuju awal yan baru...

Pernah patah sekali. Sakitnya bertahun-tahun baru terobati. Apa kabar mereka yang patahnya sampai berulang kali? Itulah kenapa, untuk memulai jatuh cinta lagi, itu berat sekali. Berpikir seribu kali. Karena sendiri dipikir lebih bisa menjaga diri. Menjaga hati. Terlebih, menjaga harga diri!

Mohon maaf, aku hanya mencari yang sejenisku. Sama-sama pekerja keras!

Standarku tidak tinggi, tapi tolong tahu diri...

Cara melupakan masa lalu. Tutup semua akses untuk kemungkinan mengingat si masa lalu. Itu umumnya. Tapi tidak di aku. Masa laluku, entah mengapa aku mulai perlahan lahan lupa. Bagaimana luka meremukkan jantungku. Pelan-pelan,  rasa memaafkan muncul begitu saja dari semesta. Aku hanya ingin berdamai dengan waktu dan keadaan. Simpelnya, jika sudah tak ada rasa, maka aku akan bahagia. Sesimpel itu...