phmedward

Izin promosi ka
          
          Arghhhh. Hey,kau lagi kau lagi apakah yang kemaren tidak cukup untuk kau membuat masalah?? " tunjuk paman itu ke arah ku 
          
          Haduhh pria tua inih lagi,akan repot jika sudah berhadapan dengan dirinya.
          
          " Ehhh maafkan aku paman,aku tidak sengaja " ucap ku seraya membungkuk 90° kearahnya sekilas
          
          " Apaa?tidak sengaja maksudmu. Dan heyy aku bukan paman mu,lagian umurku masih 28 tahun "
          
          Aku terbelalak saat mendengar umur pria yang ku sebut paman itu masih berumur 28 tahun.
          
          " Apa ? Umur mu 28 tahun? Cihh,yang benar saja 28. Bercermin dan lihatlah muka mu itu paman,banyak sekali keriput dimana mana, apakah paman tidak menyadarinya " ledek ku
          
          
          Setelah aku berkata seperti itu,paman itu langsung saja mengambil ponsel dalam saku celana kerjanya untuk dijadikan cermin olehnya. 
          
          " Yakkk,anak kecil apakah kau buta hah? Saat aku bercermin, aku tidak melihat ada kriput diwajahku bahkan wajahku malah terlihat sangat tampan "
          
          Lanjut baca aja.
          
          
          https://my.w.tt/MZ2SYv5kSbb
          
           #Sohyun #Chenle #Suho
          
          Terimakasih

chilichiki2

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice