haloo kaaヾ(^-^)ノ
izin promosi yaaa janlup vote n follow nanti aku fb
https://www.wattpad.com/story/389144306?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=loopycute3
Safira menunduk sedikit, suara pelannya nyaris tertelan angin malam.
"Kadang... satu masalah kecil bisa membangunkan luka-luka lama yang belum sempat sembuh."
Aksa mengangguk pelan. Ia tak langsung menjawab. Ia membiarkan kata-kata itu menggantung, memberi ruang pada maknanya.
"Luka lama itu kadang nggak keliatan dari luar," ucap Aksa akhirnya. "Tapi dia hidup, ya? Masih berdenyut kalau kena sentuh sedikit aja."
Safira terdiam, hatinya bergetar.
Aksa melanjutkan, suaranya tenang tapi terasa jujur.
"Aku juga punya. Luka yang nggak semua orang tau. Tapi... aku belajar satu hal."
Safira menoleh, menunggu kelanjutannya.
"Luka itu nggak harus dipaksa sembuh cepat-cepat. Kadang... cukup diakui dulu, diterima. Baru nanti pelan-pelan sembuh. Bersama orang yang tepat."
Safira menatapnya. Mata mereka saling bertemu sejenak. Dan dalam diam itu, ada semacam pengertian yang tumbuh-tenang, sederhana, tapi hangat.