PenerbitZeenbook

PenerbitZeenbook

5 Novel Terbaik Indonesia
          [1]
          
          Novel pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1885, kemudian mulai berkembang pesat dengan genre roman di tahun 1890. Seiring waktu, genre-genre tersebut meluas, target pembacanya pun beragam, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Kini, novel menjadi salah satu jenis karya sastra yang sangat laku di pasaran. Banyak dari jenisnya berjajar di rak Best Seller di toko-toko buku ternama.  
          
                      Dari banyaknya jenis seri buku novel Indonesia, berikut kami berusaha merangkum 6 Novel terbaik versi kami, di antaranya:
          
          Laut Bercerita karya Leila S. Chudori
                      Apabila para pembaca sekalian menyukai novel dengan genre historical dan banyak menguras air mata, maka novel yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) ini akan sangat cocok. Bercerita tentang sekelompok aktivis mahasiswa yang merasakan kekejaman dan kebengisan di masa Orde Baru, Laut Bercerita berhasil membuat pembacanya merenungkan kejadian-kejadian mengerikan, termasuk hilangnya 13 aktivis pada masa tersebut. Selain beberapa kali bertengger di jajaran Best Seller di beberapa toko buku ternama, novel ini juga pernah memenangkan anugerah penghargaan  sastra Asia Tenggara yang bernama S.E.A Write Award.

PenerbitZeenbook

[2]
          Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
                      Merupakan buku pertama dari empat seri novel milik Pramoedya Ananta Toer yang dikenal dengan sebutan Tetralogi Pulau Buru, Bumi Manusia mengisahkan tentang Minke, satu-satunya pemuda Indonesia yang memiliki kesempatan untuk bersekolah di HBS atau sekolah menengah atas dengan pengantar bahasa Belanda. Minke merupakan keturunan priayi, maka dari itu pemerintah kolonial memberikannya kesempatan untuk bersekolah selama ia petuh terhadap sistem dan aturan yang ada.
          
                      Sekali lagi, novel ini berlatarkan masa lampau. Tepatnya, di era pemerintahan kolonial Belanda. Pertama kali dicetak pada tahun 1980, novel ini langsung masuk jajaran novel dengan penjualan terlaris. Bahkan, selanjutnya pada cetakan ke dua hingga selanjutnya pun novel ini selalu terjual habis. Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 2019 novel ini diangkat menjadi sebuah film yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dan Mawar Eva De Jongh pun disutradai oleh Hanung Bramantyo.