Assalamualaikum, izin promosi kak
Catu-catu aku cayang ibu
Dua-dua aku cayang ayah
Tiga-tiga cayang adik kakak
Catu dua tiga cayang cemuanya
Holeee...
Lagu yang terlalu mainstream itu pernah ia nyanyikan semasa menjadi bocah polos yang belum mengenal dunia. Belum paham artinya kehangatan keluarga, apalagi tentang kasih sayang yang semestinya ia dapat dalam rumah. Tidak, tidak sama sekali apa sih dipikirkan bocah cadel 3 tahun selain makan dan bermain bersama sang pengasuh.
Semua terlihat bahagia kala ia bocah dulu, ia tak pernah keluar dari mansion jadi untuk melihat perbandingan antara orang tuanya dan orang tua lain pun tak tahu. Yang ia tahu kata Bi Asri, ayah akan pulang saat ia tengah tertidur dan memeluknya sepanjang malam dan berangkat kerja lagi sebelum ia bangun. Bodohnya ia sangat percaya dulu dengan kebohongan itu.
"Ck, huft." decak kesal diiringi helaan napas terdengar dari bela bibir pemuda dengan seragam putih abu-abu yang masih melekat.
Dua emerald gelapnya menatap langit petang yang nampak jingga. Sudah dua jam lebih ia duduk tanpa melakukan apapun selain menghela napas di Gardenia Hayati, taman di pinggiran kota yang terkenal tenang.
"Gue capek, mau dijemput tapi gak mau balik ke rumah tapi ke surga. Ada gak yah Go-Jek atau Grab buat ke sana."
Omongan ngelantur itu lagi-lagi terdengar kala psikis nya lelah, kebiasaan yang tak bisa ia hilangkan karena menurutnya berkhayal itu menyenangkan dan paling utama gratiss.
Untuk baca lebih lanjut silakan klik link di bawah ini ⬇️
https://www.wattpad.com/story/321994595?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=BlackAksara05&wp_originator=9NMnBVZWOwHEEiTIlc1S77lD2eted3gnD%2BboxeN5uFZdsTjnssaJB1xN%2FFPIL1T2MVNET0mKlojVzTslbNGgRg1eTjZws%2FPbZC%2BbswQSS3BzrxbRIXhv8%2BQ3t95GshvD