reniar15

Bagi Nazwa Marbawani, keluarga harmonis nan penuh kasih sayang adalah sesuatu yang terlalu 'fantasi', karena dia hidup di tengah keluarga yang keras. 
          
          Orang tuanya masing-masing memiliki kekasih dan saat terjadi pertengkaran Nazwalah yang akan menjadi sasaran kemarahan mereka. Nazwa dipukul, ditendang dan ditampar nyaris setiap hari.
          
          Parahnya, keluarga Nazwa bahkan pernah nyaris saling bunuh di ruang keluarga.
          
          Di sisi lain, Alfonsus Randeven adalah laki-laki yang mengaku tertarik pada pandangan pertama akan pesona Nazwa, laki-laki yang mengaku tidak akan menjadikan Nazwa sebagai kekasih ... tetapi akan menjadikan gadis itu sebagai pendamping. Wanita lain pasti akan pingsan menerima pengakuan super romantis dari cowok itu, tapi tidak bagi Nazwa.
          
          Kehadiran Deven hanya menciptakan masalah baru dalam hidupnya. Nazwa memilih untuk mengabaikan Deven, berusaha untuk 'tak acuh pada apa pun yang cowok itu lakukan dan katakan. Dia sudah sangat sibuk untuk bertahan hidup, berurusan dengan lawan jenisnya hanya akan membuat Nazwa kepayahan.
          
          Ya, walau pada akhirnya Deven berhasil memberikan banyak warna dalam hidup Nazwa, Merah jambu, biru, jingga, ungu. Hidup Nazwa tak melulu abu-abu seperti dulu.
          
          Hanya saja ... Nazwa kurang yakin kebahagiaan akan hinggap semudah itu dalam hidupnya. Apalagi ketika fakta-fakta tentang Deven mulai terkuak. Akankah Nazwa dan Deven selamanya bisa bersama?
          
          
          
          Kepoin ceritanya yuk kak;))
          https://www.wattpad.com/story/242942473?utm_medium=link&utm_content=share_reading&utm_source=android
          
          Sankyuuu♡

Fahmianwaarr

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice