Jika diibaratkan sebuah pen-download-an data, menulis buku seri kedua "The Gamers of Galaxians", yaitu "The Players" adalah yang paling memakan kuota sangat banyak dibandingkan "The Chosen One". Kuota yang habis sangat, sangat, sangat banyak. Harus sering mem-pause download sebelum me-resume-nya kembali setiap kali hendak menumpahkannya pada gerakan jari, lelah ... ya.
Seringkali pun telapak tangan berkeringat bahkan sebelum digerakan, dan berakhir hanya terpaku di depan layar tanpa satu kata pun yang bisa ditorehkan. Bingung ketika merangkum dan membuat alchemy cerita indah agar berbalut fiksi, sehingga konten sensitif masih bisa dinikmati dan ditelaah secara cerdas.
Tak sekedar bumbu imajinasi semata, namun memilah mana sang pesan untuk diramu memasuki kelumit dunia literasi merupakan tantangan tersendiri. Kupikir akan semudah ketika menulis buku pertama, nyatanya ... inilah tugas yang penuh darah.
Sebuah pedang yang kini terganti oleh sebuah karya tulis, kusadari bahwa senjataku kini, di sosok ini, adalah (berbentuk) buku.
Mari, kita tulis lagi sebuah sejarah yang akan menggemparkan dunia, mengejar ketertinggalan zakala untuk peradaban manusia.