an0nimz
kak sorry yaaa, i just curious kenapa ceritamu selalu ambil tema politik (dan emng spesifiknya tema itu) does it come from ur background irl? atau emang meromantisasi aja? soalnya kan aslinya borok sampe ke segala aspek WKWKWKWKWK
RSOEMARNO
@an0nimz Haloo.... In real life nomin hanyalah masyarakat yg cukup senang mengamati gejolak politik yang terjadi di negeri ini, dari segala sisi. Jujur melihat perkembangan masyarakat yang cukup antipati sama politik cukup membuat nomin sedih ya.. Bagaimana bisa kita sebagai rakyat, pemegang kekuasaan tertinggi acuh pada isu-isu politik yang beredar.. Pantasan aja kan mereka-mereka yang kita pekerjakan untuk mengurus pemerintahan ini berlaku semena-mena.. Ya karena tuannya sendiri juga kurang perhatian. Nomin tau tidak ada yang sempurna, dan masyarakat kita lebih senang membicarakan keburukan daripada kebaikan.. Karenanya cerita nomin lebih banyak menceritakan sisi buruk para pejabat yang mungkin cukup mengagetkan bagi sebagian orang yg tidak terlalu mengikuti politik. Ada satu pemikiran yang tertanam setelah nomin mengamati jalannya politik di negeri ini, yaitu: "Semua yang punya kepentingan bakal menemukan jalannya masing-masing untuk memenuhi kepentingannya tersebut." Karenanya, untuk menyebut pemerintahan ini sebegitu boroknya juga kurang bisa nomin sepakati yaa, haha.. Ada jalan-jalan lain yang pemerintah ambil untuk menyelamatkan satu hal sementara mengorbankan hal lain. Begitu pula yang dilakukan pejabatnya. Bukan nomin menormalisasi kelalaian pemerintah, tapi semua ada alasannya kenapa hal tersebut harus terjadi.. Salah satu hal yang bisa kita sebagai pemegang kekuasaan tertinggi lakukan adalah ikut mengamati dan memantau jalannya pemerintahan ini. Kalau ada yang melenceng dari standar atau norma yang berlaku, kita yang menyadari wajib menyuarakannya. Agar negeri ini dapat semakin maju. Semoga menjawab ya, dear
•
Reply