BAB 21 - MOZAIK KENANGAN
Kepingan-kepingan mozaik berputar-putar secara cepat. Ketika putaran itu berhenti, Rumi telah duduk di di atas kursi beludru bercorak cokelat kemerahan. Matanya menangkap keadaan sekitar yang tidak asing lagi. Jendela lebar dengan tirai berenda yang mengekspos danau di belakang istana, beberapa vas keramik putih berukir dedaunan berdiri di bawah kusen. Ada juga buku-buku yang tergeletak di beberapa tempat. Ruangan itu adalah kamar tidurnya—beberapa tahun silam.
"Bacakan yang lain, Shuwan!"
Rumi terkesiap. Ia berbalik, lalu seketika mendapati Bella dan dirinya dalam tubuh anak-anak beserta seorang pria berwajah lembut dengan baju biru yang terdapat lencana emas di kerahnya tengah berada di antara kedua gadis kecil di atas ranjang.
Rumi mencoba mendekat dan menyentuh mereka, tetapi tangannya menembus tubuh itu. Rupanya menjadi transparan dan sama sekali tidak ada yang menyadari kehadirannya.
Baca kelanjutannya di ...
https://share.novelme.id/starOpen.html