Setiap kali aku membayangkan senyumanmu dalam benakku, aku selalu merasa ada sesuatu yang hancur dalam diriku. Karena aku menyadari bahwa segala sesuatu yang aku usahakan selama ini tidak akan cukup untuk membuatku layak bersanding denganmu.
Bagiku, keberadaanmu bak bunga yang mekar di puncak tebing. Begitu indah, begitu cantik, begitu tinggi untuk diraih dan aku miliki secara pribadi.
Aku menyadari, perasaan ini tak akan menghasilkan apa apa selain rasa sakit dan hancur karena mengetahui bahwa dirimu terlalu baik untuk orang seperti diriku.
Mau bagaimanapun sebelum perasaan ini semakin dalam, aku harus segera berhenti dan sesegera mungkin menghilangkan perasaan ini. Tapi bahkan sebelum aku benar benar mulai mencari cara untuk dapat berpaling darimu, aku malah dibuat semakin mengharapkan cintamu.
"Hei, terimakasih buat yang kemarin."