Rasdianaisyah

Halo, Cah ....
          	
          	Ada yang baru, loh!
          	
          	https://karyakarsa.com/Rasdianaisyah/prolog-852236
          	
          	Kuy, ramaikan ^^

VeraFerry

@ Rasdianaisyah  skuel dunia lara manaa yaa sampe ep 8 ajaa yaa
Reply

Rasdianaisyah

Saya lagi repost cerita "Lukaku Belum Seberapa", nih. Yang kangen Arga sama Binar bisa cuss re-read yaaa....
          
          Bdw, kangen siapa lagi, nih? Saya ada rencana repost yang lain juga, tapi bingung yang mana.
          
          Hmmm ...

FujiRyan

Iron - aluminia kak
Reply

Aw_anggun

Dunia lara kaaaaa aku baru tau ada sequel
Reply

pikapiul

@ Rasdianaisyah  seindah rasa kak
Reply

Rasdianaisyah

Lepas BAB 37 sudah update, yaaa ....
          
          https://karyakarsa.com/Rasdianaisyah/bab-47-784788
          
          ***
          
          Setelah memastikan dirinya lebih bersih dan lebih segar, Renjana berganti pakaian dengan salinan yang Argani berikan tadi, hanya untuk tertegun kemudian.
          
          Gaun sebetis dengan lengan balon ini Renjana kenal. Bagian kerahnya berenda dengan motif vintage. Tidak salah lagi, ini baju hamilnya dulu yang lelaki itu belikan. Salah satu baju yang tidak dibawanya pergi, karena ia hanya mengambil beberapa.
          
          Wangi yang menguar dari pakaian itu khas baju yang tersimpan lama dalam lemari. Lalu, satu pertanyaan lain muncul lagi dalam kepalanya. Apakah Argani belum membuang sisa pakaian Renjana yang dulu?
          
          Dengan perasaan tak keruan, juga karena tak punya pilihan, Renjana mengenakan pakaian itu. Ah, kenapa rasanya ia ingin menangis? Cengeng sekali.
          
          
          

Rasdianaisyah

Lepas BAB 45 sudah update, yaaa ...
          
          https://karyakarsa.com/Rasdianaisyah/bab-45-778914
          
          ***
          
          .Ia mencium kening si kecil lalu bangkit berdiri dan berbalik. Lelaki itu kontan terkejut mendapati Renjana di ambang pintu.
          
          Menyipit, ia melangkah keluar kamar sang putri tanpa suara. Lalu setelah pintu ditutup, "Siapa yang menyuruh kamu ke sini?" dengan nada sinis.
          
          "Maaf, Pak." Renjana mengambil dua langkah mundur. "Saya sudah menelepon Bapak beberapa kali, tapi tidak terjawab."
          
          "Dan kamu berinisiatif naik ke sini tanpa izin? Sopan sekali!"
          
          Renjana tidak punya pembelaan, jadi ia hanya menunduk. "Maaf."
          
          "Selalu maaf. Saya muak mendengarnya." Argani berbalik dan melangkah cepat menuju tangga. Di belakangnya, Renjana mengikuti setengah berlari. Mereka menuju ke ruang kerja di dekat tangga. Di sana, Renjana meletakkan laptop dan berkasnya di meja kerja.
          
          Argani duduk di balik meja dan membuka laptop beserta berkas-berkas yang Renjana bawa. "Terima kasih. Kamu boleh pulang," ujarnya tanpa basa-basi.