"Kamu.... Raya? "
"Iya mas. Aku Raya. Mengecewakan ya? Aku... Raya yang sempat kamu cari cari waktu itu, aku... Raya yang juga sempat menyayangimu sebelum berjumpa. Aku raya yang sama. "
"Kamu dari awal tau saya ray? Ah... Aya. "
"Ya, aku udah tau dari awal. Aku tau klo kamu lah hadiah yang Allah beri itu. Maaf klo mengecewakan, maaf klo doaku yang harus Allah angkat dan dengar".
" Memangnya apa yang kamu minta? ".
" Aku minta, jika memang kamu orangnya, tolong pertemukan kami dengan cara yang benar, dengan jalan yang Allah ridhoi, karenanya, aku menghilang waktu itu. Aku berharap klo apa2 yang kulakukan benar2 ikhlas karena Allah, didepan sana akan Allah ganti yang lebih baik dari itu, aku berjanji bakal memulai mencintai diri ku, aku janji untuk buang jauh2 raya atau siapapun yang menumpang dalam jiwa ku, aku akan belajar hidup hanya sebagai aku, sebagai nadiya. Dan aku akan bersyukur dengannya, tolong bantu aku melewatkan segala proses dan perihnya. Tolong kuatkan aku. Tolong tetap motivasi aku. Dan tolong jadikan kekuranganku sebagai anugrah utk dia. Untuk siapapun dia. Karena aku sama seperti dia, menginginkan yang terbaik, jadi tolong agar ketika dia kembali aku bisa tunjukin versi terbaik yang aku punya. "
"Jujur, sy kaget".
" Tolong mas, tolong jangan di akhiri. Aku minta maaf klo mengecewakan. Aku minta maaf klo kamu merasa aku tipu, karena itu juga aku ga pernah kasi tau identitas ku, aku minta maaf mas, tapi tolong jangan di akhiri, klo memang harus berakhir, biar Allah aja yang memutuskan, ntah aku yang akan duluan pulang atau kamu, tapi tolong jangan di akhiri mas. Aku menyesal. Aku minta maaf. "