"Aku juga akan pergi ke medan tempur!"
"Lagipula... Apa yang akan terjadi disana nanti jika kau bertemu kakak pertama? Bekerjasama dengan musuh untuk mengacungkan pedang pada nya?"
"Tapi aku masih punya akal sehat untuk memperlakukan kakakku layaknya seorang kakak"
'Apa ini.. Medan perang yang selalu dialami putra mahkota? Seperti ini?'
'Gelar Malaikat Perang terlalu rendah untuk orang seperti nya'
Dan yang paling membuat Gempa cemburu , Bagaimana ia bisa memimpin sehebat itu?
Punggungnya menampung beban yang berat , saking beratnya sampai bahu Halilintar bisa hancur kapan saja.
"Ayolah... Mereka tinggal sedikit.. Ini akan mudah.."
Sedikit? Puluhan iblis dia bilang sedikit?
"Kau tidak pandai berhitung ya?"
×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=
Spoiler Endless Suffering Chapter 22
Jangan lupa baca Endless suffering chapter terbaru. Hari ini , pukul 20.00 WIB..
Salam @RedFlash_Nana☆