Wendi melihat dirinya sekali lagi di depan cermin. Ini pertama kalinya dia pergi ke taman bermain, dan dia akan pergi bersama Jeremy. Wendi tidak tahu apakah penampilan sudah cukup baik untuk bersanding bersama Jeremy saat di taman bermain nanti. Dia tidak pernah mempedulikan penampilannya seperti hari ini.
Dengan pipi merona, Wendi tidak tahu apa lagi yang harus dia rapikan. Meski masih merasa tidak puas, dia memutuskan untuk pergi dengan penampilannya sekarang ini.
"Kakek, aku akan pergi keluar ber-!" Kalimat Wendi terpotong saat dia melihat sang Kakek terbaring tidak sadarkan diri di lantai dapur.
Dengan penuh kepanikan, Wendi tidak tahu bagaimana dia berakhir di IGD Rumah Sakit. Pikirannya berantakan saat ini. Wendi memegang tangan sang Kakek yang terasa kasar. Kakek jatuh pingsan karena kelelahan, dia seharusnya tidak bekerja terlalu banyak di usia seperti ini.
Wendi menatap pakaian yang dia kenakan. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk mendapatkan kebahagiaannya. Wendi tidak bisa menjadi seperti remaja pada umumnya. Dengan kepala menunduk, dia menggigit bibir bawahnya agar tidak ada isak tangis yang terdengar.
.
.
.
Yang mau tahu kisah lanjutan Jeremy & Wendi bisa dibaca di Instagram ku ya. Buka saja @_redfile ~~~
Aku update secara random..