Refna_Anwar

Sederhana kalimat yang datang darimu
          	Mampu menundukkan kepongahanku
          	Semua usaha menghapus rasa
          	Kini bergejolak, atas setitik asa
          	Seandainya, salah satu diantara kita pria
          	Cinta tentu bahagia
          	
          	Selamat ulang tahun
          	Jalan kita masih panjang
          	Luka kita bawa pelan-pelan
          	Bila lelah, bila ingin menyerah
          	Kita lihat sejauh mana kita tlah berjuang
          	
          	Aku, benar susah payah melupakan mu
          	Namun kasih, sungguh cintaku lebih besar dari itu
          	
          	Selamat ulang tahun
          	Aku ingin kamu bahagia selalu
          	

Refna_Anwar

Sederhana kalimat yang datang darimu
          Mampu menundukkan kepongahanku
          Semua usaha menghapus rasa
          Kini bergejolak, atas setitik asa
          Seandainya, salah satu diantara kita pria
          Cinta tentu bahagia
          
          Selamat ulang tahun
          Jalan kita masih panjang
          Luka kita bawa pelan-pelan
          Bila lelah, bila ingin menyerah
          Kita lihat sejauh mana kita tlah berjuang
          
          Aku, benar susah payah melupakan mu
          Namun kasih, sungguh cintaku lebih besar dari itu
          
          Selamat ulang tahun
          Aku ingin kamu bahagia selalu
          

Refna_Anwar

Kamu sudah ada yg baru rupanya
          Sementara aku memuja mu penuh air mata
          Atas kelemahanku tak mampu memperjuangkan kita
          Kalau memang ini hukumanmu
          Aku terima dengan lapang dada
          Aku sedih, tentu saja
          Karna aku mencintai kamu sepenuh diriku
          Aku bahagia, tentu.
          Sebab juga dengan sangatnya aku mencintai kamu
          
          Kasih, oh kasih.
          Aku hilang arah
          

Refna_Anwar

Aku belajar bingung
          Aku belajar tak mengendalikan diri
          Aku mengalir
          Sejak tumpah dari hidupmu
          Aku ikut saja dengan arus
          Biar deras, tenang, keruh, atau jernih
          Aku ikut saja
          Terkekeh geli
          Sayang, kamu tak tau
          Aku gila sendiri
          Rindu

Refna_Anwar

Pagi kasih,
          
          Rindu aku taruh, bersimpuh dibelakangmu
          Biar kau jauh, aku tak ragu
          Menempa cinta tanpa kamu
          Aku tak menyesali memintamu pergi
          Aku berharap kamu menemukan bahagia
          Aku berharap kamu dikelilingi cinta
          Aku pun mencintaimu
          Dengan caraku sendiri
          
          Maaf sayang, masa depan yang kita impikan
          Aku tak berani menjemputnya
          Benar aku kalah, pada norma, agama, dan lainnya
          Maaf sayang, aku tak sanggup memperjuangkan kamu
          
          Aku masih wanitamu.

Refna_Anwar

HIGHLY RECOMMENDED YURI NOVEL
          
          Jing Wei Qing Shang/Clear and Muddy Loss of Love
          
          You will regret your entire lesbian life if not read this book
          
          300+ chapters was so lovely, sexy, funny and teary. Very interesting in each chapter. Worth the read
          
          Rated 18+

Refna_Anwar

Yang, aku terselamatkan oleh loker
          Kamu ingat, jaket kamu yang dulu wanginya menyengat
          Wanginya tak hilang di lokerku
          Harum, semerbak, tentang kamu.
          Aku bersyukur dulu jaket kamu kusimpan selalu diloker
          Wangi parfumnya, memberi aku nafas baru ditiap rindu
          Jaket kamu, aku pakai bila perih tak tertahan lagi
          Rindu darimu membabi buta menertawakan aku
          Yang, suatu hari nanti, aku ingin berdua dengan kamu
          Berpagut mesra, membiarkan cintamu sekali lagi memenuhi ruang hatiku
          Yang, suatu hari nanti, aku ingin berdua dengan kamu, tertawa, tanpa duka.
          Hanya kita berdua bercumbu mesra
          Semoga kamu bagia selalu
          
          
          Kamu pangeranku, wanita.
          
          
          Jl. Sudirman no. 123
          6 september 2021
          11:13

Refna_Anwar

Kebersamaan yang pernah kita miliki
          Membatasi kebahagiaanku saat ini
          Semua tampak membosankan
          Gelitik asmara yang kita selalu bisikkan
          Kini menoreh rindu bak disayat sembilu
          Semua hariku terdengar sunyi senyap 
          Kita yang selalu berpeluh mendesah dalam tawa
          Kini meninggalkan aku sendirian kedinginan
          Aku ingin menyerah
          Kembali berlari bersama kamu
          Mendengar kamu menanggilku wanita, gadis, milikmu.
          Tapi sayang, sungguh, aku tau batas kemampuanku
          Sebab kita sama paham
          Tak ada akhir untuk kau dan aku
          
          Peluk cium rindu
          Semoga kamu bahagia selalu