RereOktaSatria

Jalan terus dilalui mesin beroda,
          	bertambahnya populasi manusia, meningkatnya rongsokan besi karatan
          	di atas keramik, dibawah genteng merah
          	di sini, sekumpulan manusia duduk termanguh mengikuti kehendak nafsunya
          	nampak bersih dari luar dan cerminan dari luar
          	menghempaskan tubuh diatas lembaran busa empuk
          	menatap ribuan kerumunan semut bak menggotong gula yang diperebutkan namun tak dianggap
          	ditemani deru dinamo yang tak henti mendinginkan suasana
          	didukungi oleh rintik air yang melegakan dahaganya hara bumi
          	diramaikan rajutan kapas yang tergeletak kering oleh pancaran sumber energi bimasakti
          	namun itu semua kentara dari sosok gubuk yang berkerubung pengurai bangkai ...

RereOktaSatria

Jalan terus dilalui mesin beroda,
          bertambahnya populasi manusia, meningkatnya rongsokan besi karatan
          di atas keramik, dibawah genteng merah
          di sini, sekumpulan manusia duduk termanguh mengikuti kehendak nafsunya
          nampak bersih dari luar dan cerminan dari luar
          menghempaskan tubuh diatas lembaran busa empuk
          menatap ribuan kerumunan semut bak menggotong gula yang diperebutkan namun tak dianggap
          ditemani deru dinamo yang tak henti mendinginkan suasana
          didukungi oleh rintik air yang melegakan dahaganya hara bumi
          diramaikan rajutan kapas yang tergeletak kering oleh pancaran sumber energi bimasakti
          namun itu semua kentara dari sosok gubuk yang berkerubung pengurai bangkai ...