Aku paling dekat dengan Bapak. Sama Mamak tuh enggak bisa akur, selalu bertolak belakang. Setelah Bapak meninggal, aku kayak kehilangan pilar kehidupan. Entah siapa lagi orang yang bisa aku ajak berdiskusi, mengadu, berkeluh kesah, dan orang yang paling perhatian.
Saat aku bertemu suamiku, harapanku, dia bisa menggantikan peran Bapak sebagai tempat aku pulang, bermanja, berbagi keluh kesah, dan melewati suka-duka kehidupan. Ternyata cuma sebentar, di awal aja manisnya.
Seperti bom waktu, dia berubah menjadi moster menakutkan. Aku tidak lagi punya tempat aman untuk berlindung sekarang. Seperti hidup sendiri. Saudara punya, tapi tidak ada yang peduli.
Suami ada, tapi berjuang sendiri. Gimana sebenarnya konsep rumah tangga yang benar?