mataBaca

Tolong... pintarlah dalam menilai mana yang menolak krn memang nggak mau dan mana yang nolak karena memang jual mahal

Memberi maaf, namun tidak untuk kesempatan kedua

"kamu nggak akan ngerti",
          
          Lah... Kalau nggak terpapar ya nggak ngerti. Gimana sih? Kamu aja ngerti pas sdh terpapar kan? Kamu kalau nggk terpapar juga nggk bakalan ngerti kok.

Yg terpisah takkan kusatukan. Sifat yg baik  akan ttp kupandang baik, sifat yg buruk akan ttp kupandang buruk. Penilaianku takkan berubah, dan aku bukan Tuhan yg akan menghapus atau menutup mata thp keburukanmu krn kebaikanmu maupun menghapus atau menutup mata thdp kebaikanmu krn keburukanmu. Mereka berdiri masing². Terserah padamu apa niatmu yg sesungguhnya, itu urusanmu dg Tuhan. Aku, akan menjaga kebersihan hatiku dg berbaik sangka thdp apa pun hal yang kulihat baik, dan memvalidasi perasaan yang kirasakan tanpa meminta pertanggungjawaban dr selain Tuhan atas itu. Aku tidak mau membenci. Hatiku takkan kunodai.

Sekali saja seseorang membenarkan tindakan tidak terpuji, perlahan, matanya kesulitan membedakan keduanya, lalu tak lagi melihat batasannya, hingga akhirnya ikut menjadi pelaku.

Jadi korban itu ribet, mau mengadu itu ribet.
          Lebih mudah mengeluh sendiri

Dipuji nggak terbang kenapa?
          Krn nggk percaya diri?
          Krn nggk percaya Tuhan?
          Krn nggk percaya pujian itu tanpa udang dibalik bakwan?
          Kenapa?

Saat seseorang yang egois perilakunya tidak diterima di masyarakat, dia akan menganggap orang lain egois karena tidak bisa menerima dia

Kalau bahas masalah lain, yang bukan masalah sendiri, bisa. 
          Tapi, kalau masalah sendiri, bicarakan-berantem-diam²an-diskusi masalah org lain lagi-bicarakan masalah sendiri-berantem lagi-diam²an lagi-gitu² lagi. Pokoknya gausah diselesaikan masalahnya, ditumpuk aja. Gaperlu cari solusi meskipun solusinya sudah ada di depan mata. 

Rencana-rencana-rencana.
          
          Ka ka ka jo lau.